Press Conference Orangutan “merokok” di Kebun Binatang Bandung

Jumat, 09 Maret 2018

Bandung, 9 Maret 2018. Menanggapi pemberitaan Video Viral Orangutan “merokok” di Kebun Binatang Bandung, maka pada hari ini; Jumat, 9 Maret 2018 sekira pukul 13.30 wib siang ini, bertempat di Kantor Balai Besar KSDA Jawa Barat telah dilaksanakan Press Conference kepada berbagai media massa yang dihadiri oleh 13 wartawan dari berbagai media massa.

Dalam press conference tersebut, Kepala Balai Besar KSDA Jawa Barat, menyayangkan perbuatan pelaku pelempar rokok yang akhirnya menjadi viral di media online maupun media sosial yang menjadi konsumsi publik hingga ke media mancanegara. Bahkan video tersebut telah menggiring opini publik yang kontraproduktif terhadap upaya pengelolaan lembaga konservasi yang kredibel di Indonesia.

Pada kesempatan yang sama Sulhan Syafi'i sebagai Marketing Komunikasi Kebun Binatang Bandung menyampaikan bahwa berita viral ini berawal dari aktifitas pengunjung yang tidak menghormati tata tertib yang berlaku di Kebun Binatang dengan memberi rokok kepada satwa endemik Kalimantan itu. Saat bersamaan terdapat pengunjung lain yang mengaku sebagai “relawan pecinta satwa” melakukan pengambilan gambar dari pengunjung yang memberi rokok. Walaupun pelaku sudah manyampaikan permohonan maaf kepada menajemen Kebun Binatang, Aan menghimbau kepada para pihak yang menyatakan diri sebagai pecinta satwa untuk bersama-sama membangun citra positif terhadap lembaga konservasi di Indonesia.

Pasca kejadian tersebut, tim medis Kebun Binatang Bandung beserta tim BBKSDA Jawa Barat melakukan pengamatan fisik dan medical chek up kepada Orangutan “Ozon” dengan hasil pemeriksaan medis menyatakan bahwa “Ozon” dinyatakan dalam keadaan sehat.

Pada akhir press conference Kepala Balai Besar KSDA Jawa Barat, Ir Sustyo Iriyono, M.Si menyampaikan ucapan terima kasih pada para pihak yang membantu penyelesaian permasalahan ini dan kepada Kebun Binatang Bandung Sustyo menyarankan untuk menambah unit kamera pengintai (CCTV) pada titik-titik lokasi yang strategis terutama pada lokasi kandang satwa yang “seksi” dan mudah terhabituasi pola tingkah laku manusia. Saran ini ditujukan untuk meningkatkan kewaspadaan dan mencegah kesengajaan pengunjung menggangu kesejahteraan satwa.

Aksi nyata yang dilakukan BBKSDA Jawa Barat hari ini merupakan bentuk tanggungjawab nyata terhadap fungsi pembinaan dan pengawasan terhadap keberadaan lembaga konservasi serta kelangsungan hidup satwa – satwa koleksi yang berada didalamnya.

Sumber : Balai Besar KSDA Jawa Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini