Operasi Bersih Gunung Guntur – Garut, Cara “Mengubah Paradigma Para Pengejar MDPL”

Kamis, 15 Februari 2018

Garut, 15 Februari 2018. Seksi Konservasi Wilayah V Garut Balai Besar KSDA Jawa Barat (BBKSDA Jabar) bersama-sama dengan “Volunteer Gunung Guntur Garut” akan menyelenggarakan kegiatan Operasi Bersih (Opsih) Gunung Guntur Jilid III pada tanggal 17 – 18 Februari 2018 dengan tema “Mengubah Paradigma Para Pengejar MDPL”. Kegiatan ini sebagai upaya membangun kesadaran kolektif dalam upaya penanggulangan sampah yang ada di Gunung Guntur, dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab para pecinta alam, penggiat alam, pendaki maupun traveller dalam menjaga kelestarian alam, membangun komitmen moral bahwa tanggung jawab sampah Gunung Guntur merupakan tanggung jawab bersama dan sebagai sarana edukasi serta aksi dalam menanggulangi penumpukan sampah gunung.

Target peserta yang diharapkan dapat berpartisipasi sebanyak 500 orang dari seluruh pecinta alam baik yang bersifat komunitas maupun independen, pelajar/mahasiswa dan umum. Sasaran kegiatan ini adalah sepanjang jalur pendakian Gunung Guntur, dengan rangkaian acara berupa ramah tamah/diskusi, kegiatan pemungutan sampah, penyetoran sampah berikut penilaiannya, serta pemberian hadiah sebagai apresiasi kepada peserta terbaik.

Gunung Guntur merupakan salah satu Gunung berapi yang ada di Kabupaten Garut dengan ketinggian 2.249 meter dpl sekaligus salah satu kawasan konservasi yang berada dibawah pemangkuan Balai Besar KSDA Jawa Barat. Di kawasan puncak Gunung Guntur ini terdapat kaldera yang sangat besar dan dalam yang berasal dari bekas letusan. Karakteristik Gunung Guntur umunya berpasir sehingga tidak banyak ditumbuhi tanaman dan tampak gersang. Sebagian kawasan banyak ditumbuhi dengan ilalang dan terlihat seperti padang savana. Di puncak hanya ada beberapa tanaman cantigi yang tumbuh. Selain cantigi, pohon pinus lebih banyak tumbuh di gunung ini.

Dari ketinggian puncak Gunung Guntur, para pendaki bisa melihat keindahan kota Garut dengan sangat jelas, apalagi di malam hari, akan nampak lampu-lampu berkelap kelip bagaikan mutiara yang berserakan; sedangkan jika malam mulai berganti pagi, para pendaki dapat menikmati keindahan “sun rise”, dimana matahari secara perlahan merayap menampakkan keindahan cahayanya. Fenomena inilah yang menjadikan Gunung Guntur menjadi salah satu destinasi favorit bagi para penikmat naik gunung. Semakin banyak pendaki yang ingin menikmati keindahan puncak Gunung Guntur, maka akan ada dampak yang diakibatkan oleh para pendaki yang tidak bertanggung jawab, terutama masalah sampah.  

Sumber : Balai Besar KSDA Jawa Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 1.5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini