Sinergi Kemitraan Konservasi dan Pemberdayaan Masyarakat Ditampilkan di Festival LIKE

Sabtu, 16 September 2023 Sekretariat Ditjen KSDAE

Jakarta, 17 September 2023. Festival LIKE hari kedua berlangsung meriah. Tidak hanya booth-booth pameran yang edukatif dan menarik, ada juga Coaching Clinic, Seller Meet Buyer dan Talkshow. Salah satunya talkshow yang menarik dari Direktorat Jenderal KSDAE dengan tema "Menuju Kemitraan Konservasi dan Pemberdayaan Masyarakat yang Berkeadilan, Bersejahtera dan Ramah Lingkungan" di Zona D, Indonesia Arena GBK, Jumat (17/09/2023).


Dalam talkshow ini, Direktur Jenderal KSDAE, Prof. Satyawan Pudyatmoko menjadi keynote speaker dan menyampaikan jika kemitraan konservasi punya peran penting dalam pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian melalui peningkatan pengetahuan, peningkatan sikap, ketrampilan, kemampuan dan kesadaran, dan pemanfaatan Sumber Daya Alam lestari serta pendampingan. 


"Ada interaksi yang sifatnya timbal balik, inilah yang harus dikelola agar interaksi ini bersifat, dalam istilah biologinya, simbiosis mutualisme, saling menguntungkan. Ada banyak contohnya, seperti yang akan disampaikan dalam talkshow ini," jelas Prof. Satyawan. 


Prof. Satyawan menyebutkan jika terdapat 146 kelompok masyarakat terdiri 5.145 kepala keluarga yang sebelumnya berstatus perambah, telah menjadi mitra pengelola kawasan dalam kegiatan pemulihan ekosistem di area dengan luas 10.071 hektar dalam kawasan konservasi. Dirjen KSDAE ini juga berharap, pencapaian ini bisa terus dikembangkan, ditingkatkan dan menjadi contoh di kawasan lain. 


Petronela Merauje, aktivis peraih Kalpataru 2023 kategori Pembina Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menjadi pembicara dalam talkshow ini menyampaikan jika untuk meningkatkan pencapaian tersebut kegiatan-kegiatan kemitraan konservasi dengan masyarakat perlu aksi nyata. Upaya ini dilakukan untuk meyakinkan masyarakat agar mau terlibat dalam kemitraan konservasi. 


Selain Petronela, ada juga perwakilan dari Kelompok Tani Hutan yang bermitra dengan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Irwan, dan pendamping Absolute Indonesia, Muhammad Khosar, yang menjadi pembicara dalam talkshow tersebut. Khosar menambahkan jika masyarakat punya peran penting dalam kemitraan konservasi, tetapi perlu ditingkatkan kapasitasnya dan perlu untuk difasilitasi guna meningkatkan kepercayaan diri. Sehingga, apa kemitraan konservasi dan pemberdayaan masyarakat bisa berjalan berdampingan.


Menanggapi pembicara, salah satu tamu undangan, Prof. Dr. Ir. Mustofa Agung Sardjono menyampaikan jika masyarakat bukan hambatan bagi kemitraan konservasi. Justru sebaliknya, masyarakat perlu dibina dan diajak bekerja sama serta berbagi peran.


"Saya meyakini bahwa masyarakat bukan masalah bagi kemitraan konservasi. Tapi perlu kehati-hatian dan berbagi peran dan bekerja sama," jelasnya.


Dalam penutupnya, Dirjen KSDAE menyampaikan apresiasi kepada para local champion yang telah membantu dalam upaya kemitraan konservasi. Diharapkan kemitraan konservasi dan pemberdayaan masyarakat bisa saling mendukung.



Sumber: Setditjen KSDAE

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini