Memantau Mooring Buoys di Delapan Lokasi TN Komodo

Senin, 31 Oktober 2022

Labuan Bajo, 28 Oktober 2022. Balai Taman Nasional Komodo melaksanakan pemeliharaan tambat kapal (mooring buoys) pada tanggal 16 – 18 Oktober 2022 di beberapa titik lokasi dalam kawasan Taman Nasional Komodo.  Pemeliharaan tambat kapal ini bertujuan untuk memastikan kondisi fisik (durability) tambat kapal yang dipasang sebelumnya agar kapal wisata  tidak  membuang  jangkar  di  perairan  dangkal  yang  dapat  menyebabkan kerusakan ekosistem terumbu karang.

Kegiatan dipimpin Urbanus Sius (Kepala SPTN Wilayah III) didampingi beberapa pejabat fungsional dan PPNPN lingkup Balai Taman Nasional Komodo dengan total anggota mencapai 20 orang personil. Aktivitas pemeliharaan meliputi pencarian lokasi tambat kapal, pembersihan tali, dan pengganti tali tambat kapal yang hilang di delapan lokasi perairan yang telah diambil titik koordinatnya sebelumnya. Kedelapan lokasi pemeliharaan tambat kapal ini diantaranya: perairan Loh Buaya, Padar Selatan, Long Beach, Pink Beach, Loh Kubu, Loh Kita, Gili Lawa Darat, dan Gili Lawa Laut.

Berdasarkan pencatatan, setidaknya terdapat 21 tambat kapal pada seluruh lokasi tambat di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Tim melakukan pembersihan substrat yang melekat pada setidaknya empat tambat kapal yang telah terpasang. Adapun bentuk substrat yang melekat adalah lumut dan karang lunak. Lebih lanjut, tim menemukan bahwa setidaknya tujuh tambat kapal telah hilang berdasarkan titik koordinatnya  dimana  enam  diantara  tujuh  berhasil  ditemukan  untuk  kemudian dilakukan perawatan dan penggantian tambat kapal yang baru. Sementara tambat kapal di perairan Loh Kubu tidak kunjung ditemukan.

Tim memasang tambat kapal rata-rata pada kedalaman 20 meter. Namun, hilangnya tambat kapal masih kerap terjadi. Hal ini mungkin diduga karena tambat kapal diambil oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, terputus karena kuatnya arus di dalam laut, ataupun kelebihan menanggung bobot kapal yang semestinya sehingga menyebabkan tali tambat terputus dan tidak ditemukan.

Petugas Balai Taman Nasional Komodo berharap agar kapal wisata dan nelayan memanfaatkan tambat kapal jika sedang beraktivitas di wilayah perairan yang dangkal atau memiliki ekosistem terumbu karang di bawahnya. Hal ini untuk mencegah kerusakan atau mengakibatkan kecelakaan lintas bagi biota laut di dalamnya. Pemeliharaan tambat kapal ini rutin dilakukan untuk memastikan kelestarian ekosistem terumbu karang dan perairan di Taman Nasional Komodo terjaga lestari.

Sumber : Balai Taman Nasional Komodo

Penanggungjawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo - Lukita Awang Nistyantara, S.Hut., M.Si. (+6285215959862)

Penulis Berita: Penyuluh Kehutanan Ahli Pertama - Fahri Ikhlas, S.Hut. (+6285263770138)

Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.Sc. (+6281310300678)

 Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+6281138290000)

 

 

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini