BKSDA Yogyakarta Jawab Isu Tidak Merespon Aduan Masyarakat Dengan Quick Response Rescue

Selasa, 06 September 2022

Yogyakarta, 5 September 2022. Menyikapi pemberitaan di media sosial (medsos)  terkait kasus penyelamatan satwa raptor jenis elang di Piyaman Gunungkidul baru-baru ini, tidak benar bahwa Balai KSDA Yogyakarta tidak mau merespon cepat laporan terkait evakuasi satwa sakit sebagaimana pemberitaan yang beredar secara luas. Terjadi miss komunikasi saat akan dilakukan penyelamatan satwa tersebut sehingga menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Secara singkat kronologis kasus penyelamatan elang di Gunungkidul ini berawal dari laporan masyarakat yang masuk ke Call Center Balai KSDA Yogyakarta pada hari Jum’at sore tanggal 26 Agustus 2022 sekitar pukul 17.00 WIB, dimana dilaporkan telah ditemukan 1 (satu) ekor Elang jenis Sikep Madu Asia di halaman masjid Piyaman, Wonosari, Gunungkidul. Warga selanjutnya melaporkan penemuan satwa tersebut kepada Balai KSDA Yogyakarta.

Balai KSDA Yogyakarta pun segera merespon cepat dan berkoordinasi dengan pelapor untuk proses evakuasi satwa. Selain berkoordinasi dengan pelapor, tim Quick Response Balai KSDA Yogyakarta juga melakukan koordinasi dengan salah satu Kader Konservasi Balai KSDA Yogyakarta, Dwi Arinto, yang juga tergabung dalam Animal Rescue Gunungkidul (ARG) yang anggotanya tersebar di 18 (delapan belas) kecamatan di Kabupaten Gunungkidul, selanjutnya petugas Balai KSDA Yogyakarta juga menuju ke lokasi TKP pada hari yang sama, Sabtu, 27 Agustus 2022 untuk memantau kondisi satwa yang dilaporkan tersebut. Saat petugas sampai di TKP, satwa telah evakuasi Dwi Arinto dan diberikan penanganan pertama. Untuk memastikan kondisi satwa selanjutnya benar-benar aman, satwa kemudian diserahkan ke Balai KSDA Yogyakarta dan dibawa ke Stasiun Flora dan Fauna (SFF) Bunder.

Kepala Balai KSDA Yogyakarta menginstruksikan untuk melakukan penanganan medis terhadap satwa yang terluka. Dari hasil rontgen yang dilakukan terhadap elang, diketahui terdapat peluru yang bersarang di sayap kanan elang. drh. Yuni Tita Sari yang merupakan dokter hewan Balai KSDA Yogyakarta selanjutnya meminta bantuan drh. Slamet Raharjo, dokter spesialis satwa liar dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM untuk melakukan operasi pengambilan peluru yang menembus tulang elang tersebut. Proses operasi dilakukan di klinik Calico, Tajem, Maguwo, klinik khusus hewan milik drh. Slamet Raharjo. Saat ini satwa dalam kondisi stabil dan direncanakan besok akan dibawa ke SFF Bunder untuk perawatan lebih lanjut.

Upaya penyelamatan satwa memerlukan adanya koordinasi dan kerjasama dengan para pihak. Komunikasi yang baik yang dijalin dengan masyarakat membantu mempercepat proses penyelamatan satwa di lapangan. Koordinasi dan komunikasi yang baik dengan kader konservasi seperti Suroso dan Dwi Arinto menjadi bukti nyata proses penyelamatan satwa yang dilakukan bersama-sama dengan masyarakat. Dwi Arinto merupakan salah satu kader konservasi Balai KSDA Yogyakarta dari Komunitas Manahati yang bergerak di bidang penyelamatan satwa dan lingkungan.

Kerja bersama dengan komunitas menunjukkan bahwa Balai KSDA Yogyakarta berkomitmen untuk terus merespon cepat aduan dan laporan masyarakat dengan melibatkan para pihak terkait. M. Wahyudi menyampaikan bahwa respon cepat Balai KSDA Yogyakarta dilakukan sesegera mungkin “Saya selalu mengingatkan kepada staf Balai KSDA Yogyakarta agar dapat merespon cepat aduan dan laporan masyarakat. Tidak ada hari libur untuk merespon apa yang disampaikan masyarakat. Komitmen terhadap pelayanan kepada masyarakat penting untuk selalu diperhatikan.” jelas M. Wahyudi.

Disamping kasus penyelamatan satwa elang di Piyaman, Balai KSDA Yogyakarta juga telah melakukan evakuasi elang di Kalurahan Getas, Kapanewon Playen, Gunungkidul, pada tanggal 30 Agustus 2022. Lokasi penemuan elang jenis Sikep Madu Asia berada di Dusun Gembuk, Kalurahan Getas. Elang tersebut ditemukan oleh Suratno, warga Gembuk di tegalan dekat rumahnya. Saat ditemukan elang dalam kondisi terluka di bagian sayap sebelah kiri. Selanjutnya tim Resort Konservasi Wilayah Gunungkidul dan Tim SFF Bunder mengevakuasi dan membawa satwa tersebut ke SFF Bunder untuk dilakukan penyelamatan dan penanganan lebih lanjut.

Sumber : Balai KSDA Yogyakarta

Penanggung jawab:  Kepala Balai KSDA Yogyakarta- Muhammad Wahyudi (HP 0852-4401-2365)

Kontak informasi:  Call center Balai KSDA Yogyakarta (0821-4444-9449)

 

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini