Road to HKAN 2022, BBKSDA Papua Lepas Liar Tukik Penyu Lekang di Yewena – Doromena

Senin, 15 Agustus 2022

Jayapura, 15 Agustus 2022 – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua melepasliarkan 38 tukik penyu lekang (Lepidochelys olivacea) di pantai Kampung Yewena – Doromena, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura. Kegiatan tersebut berlangsung pada Jumat (12/08) dan digelar dalam rangka Hari Konservasi Alam Nasional 2022 yang diperingati pada tanggal 10 Agustus setiap tahun.

Kepala Resort Tepera Yewena Yosu BBKSDA Papua, Taufik, menjelaskan bahwa tukik-tukik penyu yang dilepasliarkan merupakan hasil penetasan semi alami yang dilakukan kelompok pemberdayaan masyarakat Desa Binaan Marekisi Nung di Kampung Yewena – Doromena.

“Fokus kegiatan Desa Binaan Marekisi Nung memang menetaskan telur-telur penyu secara semi alami. Hal ini kami lakukan sebagai upaya melestarikan penyu, karena Pantai Sawayepa di Kampung Yewena menjadi tempat berlabuh penyu, terutama jenis penyu lekang setiap musim bertelur,” kata Taufik.

Lebih lanjut ia menyampaikan penyu lekang berstatus rentan (Vulnerable/VU) dalam daftar merah IUCN. Sementara dalam daftar CITES, penyu lekang termasuk Appendix I, yang berarti segala bentuk perdagangannya dilarang. Di Indonesia, tentu saja penyu lekang dilindungi undang-undang berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/SETJEN/KUM.1//12/2018.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BBKSDA Papua, A.G. Martana, menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pelepasliaran penyu di Pantai Doromena. Ia mengimbau kepada semua pihak agar terus menjaga kawasan hutan dan satwa liar dilindungi, sehingga tetap lestari.

“Melalui hal-hal kecil yang kita lakukan dapat memberikan kontribusi yang besar dan luas bagi konservasi keanekaragaman hayati di Papua, Indonesia, bahkan dunia. Kegiatan pelestarian penyu di Kampung Yewena ini merupakan aksi nyata dari para pahlawan konservasi untuk terus berjuang di jalurnya,” ujar Martana.

Martana juga menyatakan, “Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tim Desa Binaan Marekisi Nung, beserta seluruh masyarakat Kampung Yewena, dan semua pihak yang terlibat dalam pelestarian penyu ini.”      

Sementara itu, pihak-pihak yang mengikuti kegiatan pelepasliaran tukik penyu di Kampung Yewena, antara lain, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, BPDASHL Memberamo, serta tokoh adat dan tokoh masyarakat Kampung Adat Yewena – Doromena. (dd)

 

Sumber             : BBKSDA Papua

Call Center       : 0823 9770 9728

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini