Buaya Muncul di Teluk Dalam, Rapat Penanganan Konflik Dihadiri Anggota DPR RI

Jumat, 15 Juli 2022

Rapat gabungan pembahasan penanganan konflik dengan buaya di Teluk Dalam dihadiri anggota Komisi IV DPR RI

Teluk Dalam, 15 Juli 2022. Buaya Muara (Crocodylus porosus) muncul dan mengganggu masyarakat di sungai Hilialawa, Teluk Dalam, Nias. Buaya tersebut menyerang manusia dan memangsa 2 ekor ayam milik warga. Saat mendampingi kunjungan Penyabar Nakhe, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dalam masa reses, pada Rabu 13 Juli 2022, Plh. Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Ir. Irzal Azhar, M.Si. didampingi Kepala Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan, Gunawan Alza, S.Hut., bersama dengan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara, Camat Toma meninjau langsung lokasi keberadaan satwa liar tersebut. Informasi awal, hanya ada 1 ekor buaya, tetapi setelah mendapat penjelasan dari Camat Toma dan stafnya, diketahui ada sebanyak 5 ekor yang berkeliaran dan terpantau di sekitar sungai Hilialawa, terdiri dari induk dan anak buaya. 

Seekor buaya yang terpantau di sungai Hilialawa

Untuk penanganan konflik tersebut, rapat gabungan multi pihak menetapkan langkah-langkah yang akan dilakukan berupa : pemetaan keberadaan buaya, persiapan alat pancing, jaring khusus, pembuatan kandang jebak buaya, pelibatan stakeholder lain seperti lembaga swadaya masyarakat/NGO, Kodim, dan lain-lain, serta keikutsertaan pawang (dukun) buaya untuk memanggil buaya sebagai bentuk kearifan lokal. Selain itu, dilakukan juga koordinasi dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Teluk Dalam dan Bupati Nias untuk rencana kegiatan penangkapan dan evakuasi buaya ke habitatnya di Pulau Batu salah satu dari 132 pulau di Nias.

Di lapangan (lokasi) juga dilakukan pemasangan papan himbauan/larangan bahaya, sosialisasi kepada warga untuk waspada dan berhati-hati serta tidak membuang sisa-sisa makanan ke sungai yang kemungkinan menjadi daya tarik (memancing) datangnya buaya ke lokasi tersebut.

Semua upaya-upaya dan langkah-langkah tersebut diharapkan berjalan dengan lancar, sehingga masyarakat dapat hidup aman serta tenang, dan satwa buaya dapat diselamatkan. Kedepan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara juga dapat terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan penanganan konflik warga dengan satwa liar.

Sumber : Humas Balai Besar KSDA Sumatera Utara

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini