Owa Jawa di Jalur Wisata Cibodas

Senin, 04 Juli 2022

Cibodas, 4 Juli 2022. Resort Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Cibodas, salah satu resort di Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango selain memilik potensi keunikan wisata alam yang menarik yaitu Air Terjun Cibeureum, Jembatan Gayonggong, Talaga Biru dan Canopy Trail Ciwalen. Juga memiliki dan menyajikan potensi-potensi keanekaragaman satwa dengan keunikan dan kekhasan tersendiri diantaranya Owa jawa (Hylobates moloch). 

Owa jawa adalah salah satu dari 5 (lima) primata yang dapat dijumpai di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrangro selain Surili, Lutung, Kukang, dan Monyet ekor panjang. Owa jawa merupakan satwa primata endemik pulau Jawa yang unik, karena hanya memiliki satu pasangan (setia) selama hidupnya dan hal ini salah satu yang menyebabkan Owa jawa di alam bebas sangat riskan terhadap kepunahan. Owa jawa merupakan satwa arboreal, satwa yang sebagian hidupnya dihabiskan di atas pohon, sehingga keutuhan sebuah kawasan hutan menjadi salah satu daya dukung dalam menjamin keberlangsungan hidup Owa jawa di habitat alamnya. Berpindah-pindah pohon dengan menggunakan tangan yang kuat dan alunan suaranya yang cukup keras sampai terdengar dalam radius 1 km.

Selain di wilayah Bidang PTN Wilayah III Bogor seperti di wilayah Bodogol dan Bidang PTN Wilayah II Sukabumi di wilayah Selabintana, dari hasil pemantauan oleh personil Bidang PTN Wilayah I Cianjur, secara rutin terpantau keberadaan Owa jawa di wilayah kerja Resort PTN Cibodas tepatnya di sekitaran Talaga Biru sampai dengan air terjun Cibeureum. Dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2022 pada lokasi tersebut Owa jawa terus termonitor setiap tahunnya, tahun 2018 termonitor sebanyak 2 individu dan hasil pemantauan terakhir tahun 2022 bulan Juni termonitor sebanyak 4 individu dengan rincian 2 dewasa, 1 remaja dan 1 bayi. Hal ini secara umum dapat menggambarkan bahwa proses reproduksi terus berjalan dan tentunya hal ini sangat tergantung kepada kesesuaian habitatnya. Bereproduksinya satwa liar menjadi salah satu indikator Owa jawa dan dapat hidup tentunya.

Dalam IUCN Red List, Owa jawa tercatat sebagai satwa dengan status Endangered (terancam punah) yaitu satwa yang tidak mudah lagi ditemukan di habitatnya ada juga yang mengartikan merupakan spesies yang sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar yang tinggi pada waktu yang akan datang. Apabila di beberapa kawasan kawasan konservasi diantara di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Owa jawa masih dapat dijumpai secara rutin, tentunya hal ini menjadi informasi yang menggembirakan dalam dunia konservasi karena menjadi suatu indikator bahwa di wilayah TNGGP ini menjadi salah satu habitat yang representatif bagi Owa jawa untuk terus hidup dengan baik dengan terus bereproduksi dengan baik pula. Hal ini salah satunya dapat dilihat dari jumlah individu Owa jawa yang ditemukan terus bertambah setiap tahunnya dengan lahirnya individu baru. 

Ayo ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, nikmati seluruh potensinya. Jadikan sebuah pelajaran hidup apa yang Anda nikmati dan jumpai. Dan ingat, kalau bukan kita yang menjaga kelestariannya siapa lagi? jangan sampai hanya kita generasi terakhir yang dapat menikmatinya, ingatlah kepada keturunan kita mendatang yang tentunya sangat membutuhkan segala apa potensi sumber daya alam yang dapat kita nikmati saat ini.

Sumber : Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Teks : Asep Hasbilah, S.Hut. – RPTN Cibodas
Dok : PEH - Bidang PTN Wilayah I Cianjur

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini