Minggu, 30 Juli 2023 BTN Komodo
Labuan Bajo, 24 Juni 2023 - Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Hendrikus Rani Siga, mempercayakan Muhammad Ikbal Putera (Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Ahli Muda) menjadi narasumber pada konferensi internasional terkait bidang kedokteran hewan yang diselenggarakan oleh Universitas Nusa Cendana bekerjasama dengan Indonesia Veterinary Microbiology Association (AMVI) di Hotel Laprima Labuan Bajo pada tanggal 23 Juni 2023. Kegiatan yang dihadiri oleh Rektor Universitas Nusa Cendana ini dilaksanakan secara hybrid dimana peserta dari beberapa negara dapat berpartisipasi secara daring dan luring selama kegiatan ini berlangsung.
Narasumber pada konferensi internasional bidang kedokteran hewan ini merupakan akademisi dan praktisi yang ahli di bidangnya, diantaranya akademisi dari University of Minnesota (Amerika Serikat), University of Miyazaki (Jepang), Griffith University (Australia), AMVI (Indonesia), dan Balai Taman Nasional Komodo (Indonesia). Para akademisi membawakan presentasi dalam Bahasa Inggris dengan judul sebagai berikut (a) “Emerging viral zoonotic diseases from wildlife”, (b) “One health approach to tackle zoonotic threats in wildlife setting”, (c) “pathogen transmission in humans, animals, and the environment: not just a matter of location change”, (d) “important wildlife zoonotic diseases in Indonesia”. Sementara perwakilan Balai Taman Nasional Komodo membawakan presentasi dengan judul “Komodo National Park Management” dengan menekankan sistem pengelolaan Taman Nasional Komodo dan dinamikanya, utamanya yang berkaitan dengan pencegahan penyebaran penyakit zoonosis hewan ternak yang berpotensi masuk ke dalam kawasan konservasi.
Para peserta yang mayoritas merupakan akademisi dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia dan luar negeri tampak antusias mendengarkan presentasi yang dibawakan oleh perwakilan Balai Taman Nasional Komodo. Pasalnya, Ikbal menyampaikan bahwa untuk mewujudkan pengelolaan Taman Nasional Komodo yang efektif di waktu yang datang dan untuk merespon berbagai tantangan serta dinamika pengelolaan kawasan konservasi masa depan, maka tentunya Balai Taman Nasional Komodo memerlukan kolaborasi pendidikan dan penelitian dengan perguruan tinggi dari latar belakang keilmuan lainnya, selain bidang kehutanan dan biologi, termasuk kedokteran hewan. Pada saat sesi diskusi, setidaknya empat pertanyaan peserta dilayangkan kepada Ikbal. Pertanyaan yang diajukan beragam meliputi dinamika populasi biawak komodo, informasi terkait kemungkinan adanya penyakit zoonosis di sekitar kawasan Taman Nasional Komodo, peluang riset dan magang di Taman Nasional Komodo, dan terkait perizinan pengambilan sampel yang berlaku di Indonesia. Seluruh pertanyaan ditanggapi satu per satu dengan cukup memuaskan dan penuh informasi.
“Saya yakin dan bangga, Ikbal, PEH Muda kita bisa menjadi reprentatif Balai Taman Nasional Komodo yang baik pada konferensi internasional tersebut. Kepercayaan ini Saya berikan sebagai kesempatan untuk tampil bagi para pejabat fungsional yang memiliki kecakapan dan keahlian tertentu yang bisa mengharumkan nama institusi, utamanya Balai Taman Nasional Komodo dan Direktorat Jenderal KSDAE”, tutur Kepala Balai Taman Nasional Komodo saat menerima laporan bahwa penyampaian paparan pada kegiatan konferensi internasional tersebut telah selesai dilaksanakan. Kepala Balai Taman Nasional Komodo berharap agar pejabat fungsional lainnya dapat termotivasi oleh keaktifan fungsional PEH Balai Taman Nasional Komodo untuk bersungguh-sungguh belajar agar bisa menyampaikan data dan informasi secara menarik dan informatif kepada publik mengenai pengelolaan kawasan konservasinya masing-masing.
Sumber : Balai TN Komodo
Penulis dan Penyunting Berita : Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S. (Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda)
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0