Rabu, 24 Mei 2023 Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Sorkam, 24 Mei 2023 - Kegiatan penyelamatan penyu semakin giat dilakukan Sahbudi Sikumbang setelah resmi menjadi Kader Konservasi Alam binaan Balai Besar KSDA Sumatera Utara pada tahun 2018. Tidak hanya melakukan penangkaran dan pelepasliaran, Sahbudi juga aktif dalam mensosialisasikan penyelamatan penyu baik kepada nelayan, warga dan wisatawan yang berkunjung ke pantai Binasi. Wisatawan tidak sekedar diedukasi untuk peduli tetapi juga diajak ikut melepasliarkan tukik.
Kerja sukarela yang dilakukan pria yang terlahir 44 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 1 Juli 1978, dalam menyelamatkan dan melestarikan penyu mendapat perhatian dari berbagai pihak. Berbagai apresiasi dan penghargaan pun diterimanya, seperti : desa/kelurahannya (Kelurahan Binasi) ditetapkan sebagai Desa Kampung Iklim Tingkat Kabupaten Tapanuli Tengah pada tahun 2017, dilanjutkan dengan penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) tahun 2020 dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara, dan pernah menjadi Kandidat penerima Kalpataru dari Provinsi Sumatera Utara ke Tingkat Nasional tahun 2020.
Keberhasilan dalam upaya penyelamatan penyu tidak terlepas dari dukungan keluarga. Suami dari Herlina Lubis, dan ayah dari 6 orang putra/putri (Zomizola Sikumbang, Zabadilbahri Sikumbang, Zeni Rahmadani Sikumbang, Zaitun Zahira Sikumbang, Zihan Pahira Sikumbang dan Zainap Aziza Sikumbang) ini sangat merasakan besarnya dukungan dan perhatian yang diberikan keluarga terhadap usaha yang dilakoninya. Sebaliknya Sahbudi juga menanamkan benih-benih konservasi alam kepada anak-anaknya untuk mengikuti jejaknya peduli terhadap penyelamatan dan pelestarian penyu serta lingkungan habitatnya.
Saat ditanya manfaat apa yang didapatkan dari giat konservasi penyu yang dilakukannya, Sahbudi yang menamatkan pendidikan sampai tingkat SMP (tahun 1993) menjawabnya, secara pribadi manfaat langsung yang diperolehnya adalah kepuasan bahwa pekerjaan yang dilakukannya merupakan bagian dari ibadah untuk melindungi dan menyelamatkan satwa ciptaan Tuhan. Kepuasan batiniah yang dirasakannya itu menjadi spirit yang luar biasa untuk terus berbuat bagi alam meskipun dengan segala keterbatasan yang ada. Prinsip hidup yang selalu diamininya bahwa keterbatasan tidak menjadi penghalang untuk berbuat kebaikan.
Kedepan Sahbudi memiliki ekspektasi bahwa kelak Konservasi Pantai Kelurahan Binasi ini menjadi kebanggan serta salah satu aikon pusat wisata dan edukasi Penyu di Kabupaten Tapanuli Tengah secara khusus, dan Provinsi Sumatera Utara pada umumnya. Untuk mewujudkan cita-cita mulia ini, Sahbudi mengharapkan adanya dukungan baik dari Pemkab Tapanuli Tengah, Pemprov Sumatera Utara serta berbagai pihak yang peduli untuk berkolaborasi. Selama ini dukungan untuk pengembangan konservasi penyu didapatkan dari beberapa perusahaan yang peduli, seperti : Daihatsu dan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Sosok Sahbudi Sikumbang, Kader Konservasi Alam, yang berbuat baik tanpa pamrih dalam menyelamatkan dan melestarikan satwa liar penyu, dengan tidak melihat latar belakang pendidikan, pekerjaan serta status sosial, tentunya menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Sahbudi layak menjadi teladan dan role model.
Sumber : Samuel Siahaan, SP. (PEH) dan Evansus Renandi Manalu (Analis Tata Usaha) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0