Kamis, 06 April 2023
Wakatobi, 5 April 2023. Balai Taman Nasional Wakatobi melalui Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I melakukan kegiatan pendampingan kepada 25 orang Taruna/i Program Studi Konservasi Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan (AKKP) Wakatobi, Selasa (5/4). Kegiatan tersebut menjadi bagian dalam praktikum lapangan mata kuliah Teknik Monitoring dan Pemulihan Ekosistem di kawasan pemulihan ekosistem (PE) mangrove di Desa Kabita.
Berdasarkan pengakuan pendamping SPTN Wilayah I, Balai Taman Nasional Wakatobi, Taruna/i yang ikut serta pada kegiatan praktikum terlihat sangat antusias meski kegiatan dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Hal ini dilihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh para Taruna/i kepada pendamping terkait kegiatan Pemulihan Ekosistem Mangrove serta monitoringnya.
Pemulihan ekosistem Mangrove di Desa Kabita dapat dikatakan sangat sukses, karena selain bermanfaat bagi ekosistem pantai dan sekitarnya, kawasan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai media pendidikan. Saat ini mangrove yang ditanam pada kawasan ini tumbuh subur dan mulai membentuk koloni yang merangsang pertumbuhan habitat alaminya. Melalui hasil pengamatan di lapangan, tinggi pohon mangrove yang ditanam pada tahun 2018 kini sudah melebihi tinggi papan informasi kegiatan (± 2 meter).
Sebelumnya ekosistem mangrove di Desa Kabita tumbuh di daerah pantai yang relatif terlindung serta terhindar dari hempasan ombak yang besar. Di kawasan ini ekosistem mangrove tumbuh pada tepi pantai yang didominasi oleh substrat yang berpasir, dengan ketebalan berkisar antara 5 hingga 300 m ke arah darat. Pemulihan Ekosistem Mangrove di Desa Kabita, Pulau Kapota, berawal dari hasil kajian tim Balai Taman Nasional Wakatobi pada Maret 2018. Sebelumnya, kondisi habitat mangrove di Desa Kabita masih berada dalam fase suksesi dimana ukuran tertinggi pada strata pohon hanya mencapai 14,97 cm dengan tingkat kerapatan < 1.000 individu / hektar. Mengacu kepada Kepmen LH No. 201 tahun 2004, hasil dari kajian mengarahkan untuk perlunya dilakukan pemulihan ekosistem mangrove pada kawasan ini.
Hasil kajian yang telah dilakukan kemudian dijadikan dasar pada tahun 2018, 2019 dan 2020 oleh Balai Taman Nasional Wakatobi untuk melakukan kegiatan pemulihan ekosistem mangrove di Desa Kabita. Pada tahun 2018 penanaman mangrove dilakukan dengan metode rumpun berjarak dengan jarak tanam 1 meter dengan bibit sejumlah 500 pohon per rumpun. Dilakukannya metode ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan regenerasi alami mangrove di kawasan ini. Kegiatan pemulihan ekosistem mangrove di Desa Kabita juga dilakukan pada tahun 2019 pada area tanam yang berdampingan dengan area tanam yang dilakukan pada tahun 2018. Dalam aplikasinya, metode tanam juga dilakukan dengan metode rumpun berjarak dengan jarak 2 meter dan bibit sejumlah 10 pohon per pumpun. Sedangkan untuk program PE pada tahun 2020 dilakukan dengan metode tanam propagul.
Sumber: Balai Taman Nasional Wakatobi
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5