Ekspose dan Seminar Hasil Survei Kamera Jebak Satwa Anoa

Rabu, 01 Februari 2023

Sinjai, 1 Februari 2023 – Kepala Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan memberi apresiasi pada Ekspose dan Seminar Survei Kamera Jebak (Camera Trap) Satwa Anoa, Jumat (17/1). Kegiatan Ekspose dan Seminar ini dilaksanakan berdasarkan hasil kegiatan identifikasi satwa bernilai penting jenis satwa anoa di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Abdul Latief, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan.

Kepala Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan, Ir Jusman membuka acara didampingi Pejabat Sekretaris Daerah Sinjai, Andi Jefrianto Asapa (ASA), yang dilanjutkan dengan pemaparan hasil survei camera trap oleh Fauna dan Flora International (FFI). Dalam paparan yang disampaikan, berdasarkan hasil review terekam 9 jenis satwa diantaranya adalah anoa gunung (Bubalus quarlesi), musang sulawesi (Macrogalidia musschenbroekii), kera hitam sulawesi (Macaca maura), sus selebesis/ babi kutil dll yang terekam pada 6 camera trap. Selain itu, hasil survei juga menapilkan data terkait jejak kotoran, kaki dan pakan satwa. PEH Muda Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan, Muhammad Idham Aliem turut menyampaikan materi terkait Nilai Penting Spesies Anoa dan Ancamannya yang dimoderatori oleh Bapak Nasrul dari Dinas Lingkungan Hidup Sinjai.

Dr. Ir. Abdul Haris Mustari (Akademisi IPB) sebagai penanggap menyampaikan bahwa “Keunggulan komparatif dan fungsi utama Tahura Abdul Latief adalah konservasi in-situ (konservasi di habitat aslinya) dan dapat dikembangkan menjadi biodiversity-ecotourism, mengenalkan kepada masyarakat luas akan peran penting biodiversitas flora dan fauna sulawesi. Karena itu dibutuhkan peran aktif para pihak (pemerintah, masyarakat, LSM, journalist, dll) untuk melestarikan anoa dan seluruh biodiversitas serta ekosistem Pegunungan Lompobattang-Bawakaraeng”.

“Apresiasi kepada Bupati Kab. Sinjai dan jajaran serta Kerjasama Balai Besar KSDA Sulsel dan FFI yang telah melaksanakan survei kamera jebak pada landscape Bawakaraeng-Lompobattang. Dan Kedepannya perlu dipastikan keberlanjutan kegiatan Inver anoa ini baik dari sisi pelaksanaan maupun pendanaan”, ujar Ir. Badiah dalam tanggapan Kepala Sub Direktorat Pengawetan Spesies dan Genetik Direktorat KKHSG.

Diakhir kegiatan Kepala Balai Besar KSDA Sulsel, Ir. Jusman dalam interaksi melalui video conference dengan Kasubdit Pengawetan Spesies dan Genetik Ir. Badiah menyampaikan “Semoga program kerjasama antara Balai Besar KSDA Sulsel dengan FFI bisa didukung oleh Direktorat KKHSG”. Kesimpulkan giat ini bahwa Anoa terbukti ada di Tahura Abdul Latief, dan akan dibentuk kelompok perlindungan TSL serta pendanaan berkelanjutan untuk pelestarian TSL.

Kegiatan yang dilaksanakan secara daring dan luring ini, turut dihadiri oleh Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG), Balai Besar KSDA Sulsel, Unsur Pemerintah Provinsi, Unsur Forkopimda Kab. Sinjai, Unsur Pemerintah Kabupaten, Akademisi, Media dan Pemerhati Lingkungan.

Sumber: Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan

Penanggung Jawab Berita: BBKSDA Sulawesi Selatan       

Call Center BBKSDA Sulsel: 08114600883

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini