Selasa, 22 November 2022
Mataram, 22 November 2022. Kegiatan pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) pasca gempa Lombok 2018 dan pandemi Covid-19 berangsur-angsur mengalami peningkatan jumlah kunjungan. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke TNGR memberikan dampak langsung terhadap meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat lingkar Rinjani (Multiplier Effect), masyarakat yang menggantungkan hidupnya di Gunung Rinjani seperti trekking Organizer (TO), Guide dan Porter.
Berdasarkan infografis, pada tahun 2021 dapat dilihat bahwa masyarakat yang terlibat di pendakian Gunung Rinjani yang terdiri atas Trekking Organizer (TO) sebanyak 70 orang, Guide 794 orang, dan porter 1.841 orang. Dengan jumlah kunjungan sebanyak 39.226 orang yang terdiri dari wisatawan mancanegara (441 orang) dan wisatawan nusantara (38.785 orang). Sedangkan pada tahun 2022 (s.d 31 Juli 2022) jumlah TO yang terlibat sebanyak 94 orang, Guide 1.284 orang, dan Porter 4.073 orang. Dengan jumlah kunjungan sebanyak 31.825 orang yang terdiri dari wisatawan mancanegara (2.600 orang) dan wisatawan nusantara (29.225 orang).
Dari hasil analisa jumlah keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pendakian, pada tahun 2021 dapat diketahui estimasi pendapatan TO sebesar Rp. 12.638.925.000,- ; Guide Rp. 603.890.000,-; Porter 1.160.705.000,-; karcis asuransi yang dikenakan kepada pelaku wisata sebesar Rp. 244.021.000, dan PNBP yang disetorkan ke negara sebesar Rp. 577.557.500,-. Sedangkan pendapatan di tahun 2022 (s/d 31 Juli 2022), estimasi pendapatan TO sebanyak Rp. 10.613.760.000,-; Guide Rp. 1.186.880.000,-; Porter Rp. 3.152.320.000,-; Karcis asuransi yang dikenakan kepada pelaku wisata sebesar Rp. 226.540.000,- dan jumlah PNBP yang disetorkan ke negara sebesar Rp. 1.367.174.500. Disamping itu terdapat juga sektor lain yang diperkirakan memperoleh manfaat dari angka kunjungan pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani, diantaranya sektor jasa transportasi dan jasa makanan-minuman.
Pada tahun 2021 jumlah perkiraan pendapatan pada Jasa Transportasi dari kegiatan pendakian yaitu sebesar Rp. 1.341.000.000, dan untuk jasa makanan-minuman sebesar Rp. 3.620.700.000,-. Sedangkan pada tahun 2022 (s/d 31 Juli 2022) estimasi pendapatan pada jasa transportasi dari kegiatan pendakian sebesar Rp. 1.105.600.000,-, dan untuk Jasa Makanan-Minuman sebesar Rp. 3.537.920.000,-.
Semoga dengan keberadaan Taman Nasional Gunung Rinjani selalu memberikan manfaat dan mensejahterakan masyarakat yang ada di Lingkar Rinjani menuju harapan Hutan Lestari Masyarakat Sejahtera.
Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Rinjani
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0