Cerita PEH Balai TN Komodo di Pertemuan Pengelola Cagar Biosfer di Jerman

Selasa, 25 Oktober 2022

Labuan Bajo, 24 September 2022. Muhammad Ikbal Putera (Pengendali  Ekosistem  Hutan  Ahli  Pertama)  berhasil  mendapatkan  sponsor  dari  UNESCO  untuk menghadiri kegiatan 10th  Meeting of The World Network Island and Coastal Biosphere Reserves di Wilhemshaven – Jerman. Kegiatan yang mempertemukan para pengelola cagar biosfer dunia ini dilaksanakan pada tanggal 17 – 20 Oktober 2022. Peran Taman Nasional Komodo dalam pengelolaan Cagar Biosfer Komodo sangat esensial karena Taman Nasional Komodo merupakan ‘Core Zone’ dari Cagar Biosfer Komodo ternama tersebut. Ikbal berusaha memberikan warna baru dalam pelaksanaan kegiatan pertemuan tersebut dengan mewakili Balai Taman Nasional Komodo.

Tanggal keberangkatan kegiatan ini bertepatan dengan agenda kunjungan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan beserta rombongan ke Taman Nasional Komodo dalam rangka menyambut kedatangan UNDP Regional Director beserta timnya. Sesaat sebelum berangkat menuju Bremen Airport (Flughafen Bremen), Ikbal melakukan pendampingan optimal bagi rombongan UNDP dan memberikan interpretasi lengkap terkait dengan obyek yang ada di dalam Pusat Informasi Niang Komodo, Resort Loh Buaya Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Balai Taman Nasional Komodo, dihadapan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan seluruh jajaran pimpinan.

10th Meeting of The World Network Island and Coastal Biosphere Reserves ini menjadi tempat bertukar pikiran para pengelola cagar biosfer dunia mengenai seluruh tantangan pengelolaan yang dihadapi dan memberikan kesempatan bagi para pemangku kepentingan untuk duduk bersama dan membuat inovasi terbarukan dalam satu meja bersamaan. Tahun ini topik yang menjadi sorotan adalah restorasi ekosistem, utamanya restorasi ekosistem mangrove, gumuk pasir (sand dunes), rawa asin (saltmarshes), dan rumput laut (seaweed beds). Topik lainnya adalah mengenai keterlibatan muda-mudi (youth involvement) dalam pengelolaan cagar biosfer, aktivitas migrasi burung (bird migration), dan terkait pengelolaan sampah.

Kegiatan dimulai dengan keynote lecture yang disampaikan oleh Martin Zimmer (Center of Marine Tropical Ecology) mengenai mangrove restoration. Hal menarik yang perlu disoroti bersama adalah terkait aksi penanaman pohon, utamanya mangrove, yang seringkali menjadi aksi nyata gerakan sosial pro-konservasi, yang kerap tidak direncanakan dengan matang sehingga menyebabkan mortalitas tinggi pada pada setiap anakan pohon yang ditanam. Lebih lanjut, Martin juga menyampaikan bahwa hal ini sering terjadi dikarenakan ketidaksesuaian pemilihan jenis vegetasi dengan kondisi lingkungan/tipe ekosistem tertentu. Martin berpendapat agar kegiatan aksi penanaman pohon serupa perlu direncanakan dengan matang dan bukan hanya merupakan aksi perayaan semata.

Para pengelola mendapatkan kesempatan menyampaikan paparan kilat dengan durasi maksimal 15 menit mengenai topik pilihannya masing-masing. Hal ini dapat berupa temuan ilmiah, hasil kerja kegiatan, maupun informasi pengantar terkait pengelolaan cagar biosfer. Perwakilan dari Balai Taman Nasional Komodo,  Muhammad  Ikbal  Putera,  memilih  untuk  menyampaikan  program Ranger Goes to School sebagai program pendampingan masyarakat bidang pendidikan yang telah dilaksanakan sejak bulan Januari – Juni 2022. Ikbal menjelaskan latar belakang kegiatan, menyebutkan seluruh nama tim yang terlibat, dan menyampaikan harapannya kedepan terhadap pelaksanaan program Ranger Goes to School di tahun 2023. Sontak mendengar paparan yang dibawakan dalam Bahasa Inggris tersebut, audiens memberikan apresiasi tinggi atas apa yang sudah dilaksanakan oleh tim Ranger Goes to School dan setidaknya  dua  negara  (Australia  dan  Korea  Selatan)  berkeinginan  untuk  memperdalam  dan melaksanakan program tersebut di negaranya masing-masing. Kesempatan ini merupakan kesempatan kali kedua setelah kali pertama Ikbal berkesempatan memaparkan program Ranger Goes to School di Kota Kinabalu – Malaysia. Ikbal mampu mempromosikan program Ranger Goes to School dihadapan audiens global dan membuat para peserta sangat tertarik untuk melaksanakannya.

Selain mengikuti  seluruh rangkaian seminar,  kegiatan ini  juga memiliki  rangkaian lokakarya terkait penyusunan rencana aksi bersama yang dapat dilakukan oleh masing-masing individu pengelola selama lima tahun ke depan. Para peserta juga berkesempatan melakukan kunjungan lapang (field excursions) ke UNESCO World Heritage Wadden Sea Visitor Center, situs restorasi Langwarder Groden, dan ditutup dengan mengunjungi Spiekeroog Island. Melalui kunjungan lapang ini, Ikbal mendapatkan banyak contoh tantangan di lapangan sekaligus inovasi terbarukannya yang perlu dicermati seksama sebagai bentuk studi banding antara Cagar Biosfer Komodo dengan Cagar Biosfer dunia lainnya.

Ikbal berharap agar kegiatan studi banding ke kawasan konservasi dan atau cagar biosfer dunia lainnya dapat terus dilakukan oleh jagawana Indonesia. Dengan melihat kawasan konservasi di luar Indonesia, para jagawana Indonesia akan semakin berpikiran terbuka dan lebih mampu menganalisa permasalahan serta  mengidentifikasi  solusinya  dengan  lebih  efektif  dan  efisien.  Ikbal  berharap  kedepannya  para jagawana di Balai Taman Nasional Komodo dapat pro-aktif mencari kesempatan studi banding di luar negeri dengan mendaftar pada berbagai full-sponsorship events pada tahun-tahun mendatang.

Sumber : Balai Taman Nasional Komodo

Penanggungjawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo - Lukita Awang Nistyantara, S.Hut., M.Si. (+6285215959862)

Penulis Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.Sc. (+6281310300678)

Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.Sc. (+6281310300678)

Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+6281138290000)

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini