Gaya Hidup Berkelanjutan di TWA Sibolangit

Senin, 24 Oktober 2022

Saat akan melakukan pelepasan burung jenis Manyar

Sibolangit, 24 Oktober 2022. Kunjungan 144 orang pelajar dan 15 guru pendamping dari sekolah SMA AN-Nizam Medan ke Taman Wisata Alam (TWA) Sibolangit, pada Jumat 21 Oktober 2022, terasa berbeda dan spesial. Karena kunjungan pembelajaran yang mengusung tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” tidak sekedar menikmati wisata edukasi, tetapi ikut juga melaksanakan kegiatan nyata  yang berguna bagi konservasi kawasan TWA Sibolangit. Sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Sekolah SMA AN-Nizam, Yudistira Avandi, S.Pd., M.Si.,  dalam sambutannya, bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk menanamkan kepedulian dan kecintaan generasi muda guna merasakan arti pentingnya keberadaan hutan bagi kehidupan manusia sebagai paru-paru dunia, dan oleh karena itu perlu dilindungi dan dijaga kelestariannya.

Momen yang membuat kunjungan kali ini berbeda dari kunjungan-kunjungan lainnya, adalah pelepasan sebanyak 99 ekor burung jenis Manyar (Ploceus manyar)  oleh para pelajar, dimana burung jenis Manyar ini merupakan jenis yang ada dan banyak dijumpai  di kawasan TWA Sibolangit sebagai habitat alaminya.

Guru pendamping menanam pohon di kawasan TWA Sibolangit

Selain pelepasan burung, juga dilakukan kegiatan penanaman 21 batang pohon yang termasuk pula jenis asli, di jalur interpretasi dalam kawasan TWA Sibolangit,  yaitu : Pulai, Durian, Duku dan Cingkam, oleh guru pendamping serta perwakilan siswa. Semua aktifitas baik pelepasan burung dan penanaman pohon menjadi rangkaian dari kegiatan Road To HCPSN (Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional) Tahun 2022, sebagai wujud nyata kepedulian para pelajar AN-Nizam dalam mengekspresikan kecintaannya terhadap puspa dan satwa.

Sementara itu, Kepala Resort CA./TWA. Sibolangit dalam edukasinya memperkenalkan kawasan TWA Sibolangit dengan berbagai potensi yang ada di dalamnya, serta manfaat apa yang didapatkan masyarakat bila kelestarian kawasan ini tetap terjaga, mengingat kawasan ini juga merupakan daerah tangkapan air (catchment area) yang menjadi pensuplai air bersih bagi masyarakat sekitar sibolangit dan masyarakat yang ada di kota Medan. Para pelajar juga diingatkan untuk menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan sampah plastik, karena sampah plastik membutuhkan waktu yang lama untuk bisa terurai sehingga dapat menimbulkan masalah besar bagi lingkungan hidup.

Disaat peninjauan ke dalam kawasan, ada momen yang sangat menarik ketika 2 orang pelajar secara spontan memeluk sebatang pohon yang ada di dalam kawasan. Aksi spontan ini menjadi viral di kalangan pelajar, karena ada pesan tersirat yang disampaikan untuk melindungi dan menyelamatkan pohon, meskipun hanya sebatang pohon, namun manfaat yang diberikannya sungguh luar biasa bagi kehidupan manusia. Bagaimana bila semua orang melakukan hal yang sama untuk melindungi dan menyelamatkannya maka manfaatnya pun tentunya berlimpah-limpah dan tidak terhingga bagi kehidupan umat manusia.

Dua orang pelajar secara spontan memeluk dan mencium pohon

Sumber : Samuel Siahaan, SP. – PEH Balai Besar KSDA Sumatera Utara

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini