Cek dan Ricek Komodo Dengan Kamera Jebak

Senin, 12 September 2022

Labuan Bajo, 29 Agustus 2022. Monitoring Komodo (Varanus komodoensis) dan satwa mangsanya di Pulau Padar dilakukan 13 personil dari Balai Taman Nasional Komodo dan masyarakat kampung Komodo pada tanggal 23 s.d 29 Agustus 2022. Selain terkenal dengan pesona alamnya yang sangat luar biasa Pulau Padar juga merupakan salah satu pulau yang menjadi habitat dari biawak komodo selain Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Gili Motang. Hal ini tentunya tidak terlepas dari kesesuaian habitat pendukung dari biawak komodo terutama ketersediaan sumber pakan berupa satwa Rusa timor (Rusa timorensis) dan ketersedian air.

Metode monitoring yang dilakukan adalah dengan menggunakan site occupancy menggunakan alat bantu deteksi kehadiran berupa camera trap yang dipasang pada lembah-lembah yang ada di Pulau Padar. Lembah tersebut merupakan habitat potensial dari biawak komodo yang mana didominasi oleh hutan gugur terbuka. Dari 17 titik lokasi pemantauan diketahui semua titik lokasi terdapat kehadiran individu biawak komodo yang terekam oleh camera trap selama kegiatan. Hal ini menunjukan bahwa data yang diperoleh cukup baik dan mewakili kondisi habitat sesungguhnya yang ada di pulau Padar dan terdapat tendensi satwa komodo memiliki sebaran merata hampir ada di setiap lembahnya. Data kehadiran yang diperoleh nantinya akan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh estimasi populasi biawak secara komprehensif disandingkan dengan pulau lainnya yang ada di Taman Nasional Komodo.

Selain kegiatan di Pulau Padar, tim monitoring juga melakukan pemasangan perangkap biawak komodo di Pulau Serai. Pulau Serai merupakan Pulau kecil diantara Pulau Padar dan Pulau Rinca, Pulau Serai memiliki luas ± 68 ha. Di Pulau Serai terdapat ekosistem savana, hutan gugur terbuka, hutan galeri, ekosistem mangrove dan juga ada danau air payau (sawah garam) yang cukup luas. Selain berbagai ekosistem di dalamnya, di Pulau Serai juga terdapat satwa mangsa dari biawak komodo yaitu satwa Rusa timor dan juga dibagian selatan terdapat pantai tempat sarang bertelurnya penyu. Hal inilah yang memungkinkan untuk biawak komodo bertahan hidup di Pulau tersebut.

Selain itu berdasarkan laporan dari petugas Resort Padar Utara yang melakukan patroli darat di Pulau Serai yang menemukan adanya tanda jejak dari biawak komodo. Sehingga tim melakukan pemasangan perangkap untuk menangkap komodo tersebut. Dimana satu anakan Biawak komodo berhasil masuk ke dalam perangkap dan selanjutnya tim melakukan pengukuran morfometri, bobot, dan pemasangan pittag terhadap biawak komodo tersebut karena merupakan individu baru yang belum pernah di data.

Sumber : Balai Taman Nasional Komodo

Penanggungjawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo - Lukita Awang Nistyantara, S.Hut., M.Si. (+6285215959862)

Penulis Berita: Polisi Kehutanan Pemula - Firman Nuralam Suryadi (+622144254901)

Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.Sc. (+6281310300678) dan Polisi Kehutanan Ahli Pertama - Arif Ardianto Sofian, S.Si. (+6285713254775

Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+62811-382-90000)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini