World Ranger Day 2022 : Mengagumi Kemampuan Selam Bebas Warga Komodo

Kamis, 08 September 2022

Tim tenaga ahli mendokumentasikan setiap detil adegan Markule masuk dan naik ke dalam laut dari atas speedboat Balai Taman Nasional Komodo

Labuan Bajo, 1 Agustus 2022. Tahun ini merupakan kali ketiga Balai Taman Nasional Komodo memperingati Hari Ranger Sedunia (World Ranger Day) dengan mengangkat tema konservasi tertentu yang nantinya akan diunggah pada setiap akun media sosial resmi Balai Taman Nasional Komodo. Kali ini, Balai Taman Nasional Komodo dengan bangga menampilkan kemampuan selam bebas warga komodo yang berprofesi sebagai nelayan panah ikan dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Warga Desa Komodo bernama Markule, diperkenalkan kepada publik oleh tim pembuatan video promosi Taman Nasional Komodo karena kemampuan luar biasanya mampu menahan napas di dalam air tanpa bantuan alat pernapasan hingga mencapai kedalaman laut 15 – 18 meter. Markule dipilih sebagai figur konservasi dalam rangka World Ranger Day 2022 karena dibalik kemampuan luar biasanya, aktivitas panah ikan Markule memiliki pesan positif bagi masyarakat dalam menjalankan konservasi perairan di Indonesia.

Kegiatan dokumentasi video promosi Taman Nasional Komodo yang bertemakan ‘ancient cultures yang menceritakan sekilas mengenai kisah Markule ini disutradai oleh Muhammad Ikbal Putera (Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama/Direktur Kreatif). Direktur kreatif telah menyusun story board sebagai acuan tim dalam mengambil setiap adegan video dalam kegiatan shooting beberapa hari ke depan. Direktur kreatif juga bertugas dalam quality control setiap footage video yang diambil dan jika dirasa tidak sesuai dengan story board atau kualitas kurang baik, maka akan diminta untuk melakukan pengambilan gambar ulang.

Ikbal bersama dengan seluruh timnya melakukan kegiatan shooting pada tanggal 27 – 29 Juni 2022 di sekitar perairan Resort Padar Utara, Resort Kampung Komodo, dan Resort Loh Wau - Taman Nasional Komodo. Tim ini beranggotakan sembilan orang, diantaranya: Dimitri Hanzalla (Polisi Kehutanan Pemula/Kameramen/Penyunting Video), Ayatullah Buaithi (Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama/Tim Selam), Ande Kefi (Pengendali Ekosistem Hutan Mahir/Tim Selam), Yunias Jackson Benu (Pengendali Ekosistem Hutan Mahir/Tim Selam), Naoma Yunita Banamtuan (Polisi Kehutanan Mahir/Tim Logistik), Novita Yanti Sidabutar (Polisi Kehutanan Ahli Pertama/Tim Logistik), Arif Ardianto Sofian (Polisi Kehutanan Ahli Pertama/Tim Logistik), Hasbin (Kapten Speedboat), Emanuel Jedho (Tenaga Pengamanan Hutan Resort Loh Wau/Tim Logistik), dan Yohanes Aryo Bosko Prakoso (Tenaga Pengamanan Hutan Resort Kampung Rinca/Tim Logistik). Selain melibatkan tim teknis dari Balai Taman Nasional Komodo, kegiatan dokumentasi ini juga melibatkan tim tenaga ahli sebanyak tiga orang dari wilayah setempat dengan spesifikasi keahlian selam, keterampilan pengambilan video perairan dan daratan yang mumpuni.

Direktur Kreatif mengarahkan Markule di atas permukaan untuk mengambil adegan sesuai dengan story board yang disepakati

Markule, 38 tahun, mulai belajar menahan napas di dalam air sejak usia tujuh tahun dengan berguru kepada sebuah kelompok nelayan keturunan Suku Bajo dari desa luar kawasan Taman Nasional Komodo yang dulu kala sering singgah dalam perjalanannya melaut di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Seiring berjalannya waktu, Markule mampu menaklukan kedalaman laut mulai dari kedalaman 5 meter hingga pada akhirnya 20 meter di dalam laut, tanpa bantuan alat pernapasan apapun. Markule biasa memancing ikan bengkolo berukuran besar dan seringkali berebut hasil tangkapan dengan gerombolan hiu di kedalaman laut Taman Nasional Komodo. Meskipun sangat besar risikonya, rasa cinta terhadap laut tidak menyurutkan semangat dan tekad Markule setiap kali melakukan aktivitas penyelaman di dalam kawasan Taman Nasional Komodo.

Markule juga selalu membawa serta istri tercintanya, Yamin, setiap kali pergi melaut. Yamin memegang peranan penting dalam aktivitas panah ikan. Yamin mampu berenang dan mengendarai kapal motor miliknya, sehingga ketika Markule berenang ke permukaan, Yamin dengan sigap akan menjemput suaminya naik kembali ke atas kapal motor bersama hasil tangkapannya. Peran perempuan dalam aktivitas melaut sangat jarang disorot oleh media. Namun, video promosi ini berusaha untuk menunjukan peran perempuan yang mampu mengerjakan pekerjaan berat di antara birunya lautan Taman Nasional Komodo.

Balai Taman Nasional Komodo berusaha menekankan pentingnya nilai kebudayaan dan keberadaan masyarakat lokal dalam pengelolaan kawasan konservasi yang menunjukan harmonisasi hubungan antara manusia dan satwa liar yang hidup di sekelilingnya. Video Markule ini menjadi sebuah gebrakan baru bagi Balai Taman Nasional Komodo dengan menggambarkan aktivitas panah ikan yang seringkali dipandang tabu oleh banyak pihak dan karena dilakukan secara keliru oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Aktivitas panah ikan yang dilakukan di lokasi selam/selam permukaan (Zona Perlindungan Bahari) tentu tidak diperkenankan karena berpotensi merusak karang dan dapat membahayakan keselamatan wisatawan yang beraktivitas di sekitar ekosistem terumbu karang/perairan dangkal dalam kawasan. Aktivitas ini diperbolehkan untuk dilakukan di area yang jauh dari keramaian wisatawan, utamanya pada zona tradisional pelagis, yang menjunjung luhur praktik selective fishing dengan hanya memanah ikan berukuran besar dalam jumlah yang tidak banyak, serta tujuannya untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi sehari-hari dan bukan untuk kegiatan komersial.

Video Markule sudah diputar sebanyak lebih dari 4000 kali setelah pertama kali diunggah pada tanggal 31 Juli 2022, bertepatan dengan peringatan World Ranger Day. Video ini diharapkan dapat menjadi bahan interpretasi dan edukasi bagi publik yang dapat ditayangkan di sekolah ataupun bangku perkuliahan. Pesan yang disampaikan oleh Markule tentu sangat menyentuh siapapun yang menyaksikannya karena laut bukan hanya milik dia, namun milik aku, kamu, dan dia. Selamat Hari Ranger Sedunia.

Sumber : Balai Taman Nasional Komodo

Penanggung Jawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo - Lukita Awang Nistyantara, S.Hut., M.Si. (+6285215959862)

Penulis Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.Sc. (+6281310300678)

Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.Sc. (+6281310300678)

Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+6282145675612)

 

 

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini