Selasa, 15 Februari 2022
Padang, 14 Februari 2022. Dengan adanya rencana penutupan Proyek Transforming Effectiveness of Biodiversity Conservation in Priority Sumatran Landscapes, yang merupakan hibah dari Global Environment Facilities (GEF) – UNDP PMU Tiger, Seminar Nasional “Masa Depan Konservasi Harimau Sumatera” telah dilaksanakan Senin (14/2). Seminar yang dilaksanakan di Universitas Andalas ini dihadiri Dirjen KSDAE Kementerian LHK Ir. Wiratno, M.Sc dan Rektor Universitas Andalas Prof. Dr. Yuliandri, SH, MH serta dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah. Ini merupakan momentum awal menuju gerbang konservasi Harimau Sumatera di Sumatera Barat.
Dalam sambutannya, Gubernur Sumatera Barat menyampaikan Pemerintah provinsi Sumatera Barat sangat mendukung upaya konservasi harimau Sumatera, karena sangat erat kaitannya dengan keselamatan masyarakat maupun nilai-nilai adat Minangkabau yang menempatkan harimau sebagai Inyiak Balang yang diyakini sebagai panjago rimbo nagari. Dukungan ini diwujudkan dengan keluarnya Surat Edaran Gubernur No.522.5/3545/Dishut-2021 pada tanggal 14 Desember 2021 tentang Pelestarian Harimau Sumatera di Provinsi Sumatera Barat. Surat Edaran tersebut ditujukan kepada Bupati/Walikota diseluruh Sumatera Barat agar mendukung pelestarian Harimau Sumatera dan habitatnya, mencegah konflik manusia dan harimau, mitigasi penanganan dan pasca Konflik Manusia-Harimau Sumatera serta penegakan hukum.
Dirjen KSDAE, Ir. Wiratno, M.Sc menyampaikan harimau sumatera merupakan satu-satunya sub spesies harimau yang masih ada di Indonesia setelah punahnya harimau jawa dan harimau bali. Populasi harimau sumatera diperkirakan 604 ekor (data PVA tahun 2016), yang tersebar di pulau Sumatera pada 13 kawasan burung penting (IBA), 2 situs Ramsar (Berbak dan Sembilang), dan situs warisan dunia (UNESCO WHC Tropical Rainforest Heritage of Sumatra sites) yaitu Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Kelima kawasan konservasi tersebut beserta bentang alamnya menjadi lokasi Proyek Sumatran Tiger. Sementara itu, Rektor Unand, Prof. Dr. Yuliandri, SH, MH dalam sambutannya menyatakan bahwa Unand sangat berperan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan untuk mendukung konservasi harimau di Sumatera Barat.
Dengan mengangkat kearifan lokal masyarakat, adanya Nagari Ramah Harimau dan Patroli Anak Nagari (PAGARI) ini sebagai wujud nyata Community Patrol yang perlu dikembangkan pada nagari-nagari lain di Sumatera Barat, sehingga akan tercipta masyarakat yang hidup harmonis berdampingan dengan alamnya beserta harimau sumateranya.
Acara ini diikuti berbagai stakeholder, mulai dari pemerintah, akademisi, Lembaga non-pemerintah, swasta, hingga masyarakat bertujuan meningkatkan kesadaran terhadap masa depan konservasi harimau sumatera dan mendapatkan praktik terbaik pengelolaan konservasi harimau sumatera di lapangan.
Sumber : Balai KSDA Sumatera Barat
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0