Satwa Liar Hidup Berdamai Dengan Cagar Alam Dolok Sipirok

Senin, 02 Desember 2024 BBKSDA Sumatera Utara

Harimau Sumatera terpantau dari camera trap menjelajahi kawasan CA. Dolok Sipirok

Sipirok, 2 Desember 2024. Cagar Alam (CA) Dolok Sipirok masih menjadi habitat dan tempat hidup yang aman dan nyaman bagi beragam satwa liar yang hidup di dalamnya, setidaknya itulah kesimpulan yang diambil ketika Tim Seksi Konservasi Wilayah V Sipirok bersama dengan lembaga mitra Center Orangutan Project (COP) melakukan kegiatan bersama Patroli Pengamanan Habitat Orangutan, pada tanggal 26 s.d 30 November 2024.

Giat patroli yang dilaksanakan di Desa Rambasihasur, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, selain dimaksudkan untuk pemantauan dan pengamanan habitat Orangutan Tapanuli, mengingat kawasan ini juga termasuk rumah dari satwa endemik ini, juga untuk memantau keberadaan satwa liar lainnya di dalam kawasan melalui camera trap yang telah dipasang.

Dalam beberapa titik lokasi pemasangan camera trap, terpantau beragam keanekaragaman hayati baik yang dilindungi maupun yang tidak dilindungi, seperti : Harimau Sumatera, Beruang Madu, Kijang, Kuau, Beruk, Babi Hutan dan Musang. Selain itu giat patroli juga menemukan tanda satwa, tumbuhan pakan satwa dan fitur alami. Sedangkan untuk tumbuhan terpantau Kantong Semar, tanaman obat dan beragam jenis tanaman lainnya.

 

Penampakan Beruang madu di dalam kawasan CA. Dolok Sipirok

Masih ditemukannya beberapa satwa liar di dalam kawasan, mengindikasikan bahwa kawasan masih menjadi tempat yang layak untuk didiami. Saat kawasan masih aman dari gangguan ataupun aktivitas illegal, maka dipastikan satwa liar akan hidup dengan tentram dan berkembang biak dengan baik serta alami di kawasan tersebut. 

Kondisi kawasan konservasi yang aman dan terjaga menjadi syarat mutlak untuk dipertahankan agar kehidupan keragaman hayati bisa terjamin. Oleh karena itu, petugas Seksi Konservasi Wilayah V Sipirok berkomitmen akan terus melakukan dan meningkatkan  pengamanan kawasan secara optimal, tentunya dengan melakukan berbagai cara atau upaya. Selain patroli pengamanan, dilakukan juga pemasangan papan informasi kawasan agar masyarakat mengetahui status dan keberadaan kawasan konservasi.

Petugas juga pro aktif menyampaikan edukasi dan penyuluhan berupa pesan-pesan konservasi kepada masyarakat. Kolaborasi dengan berbagai lembaga dan mitra terus dibangun, karena Balai Besar KSDA Sumatera Utara menyadari tugas pengamanan dan perlindungan kawasan konservasi tidak dapat dilakukan sendiri dan membutuhkan sinergitas dengan berbagai komponen. Berbagai upaya akan terus dilakukan untuk memberi kenyamanan kehidupan tumbuhan dan satwa liar yang ada di kawasan CA. Dolok Sipirok.

 

Petugas saat pemasangan papan informasi kawasan di Desa Sampean

Sumber : Martono Gurusinga (Staf Resort CA. Dolok Sipirok) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini