Jumat, 04 Agustus 2017
Setiap tanggal 17 Agustus segenap anak bangsa memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan sebagai wujud penghargaan kepada para Pahlawan yang telah berjuang baik merebut maupun mempertahankan Kemerdekaan Negara ini.
Setiap kegiatan peringatan yang dimaksud baik yang dilakukan oleh Instansi pemerintah maupun lainnya merupakan cerminan Cinta Tanah air.
Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata (BTNAL) dalam menyambut Hari Ulang Tahun ke 72 RI tahun ini akan melaksanakan upacara di alam bebas, tepatnya di Resort Tayawi Blok Aketajawe Desa koli kecamatan oba kota Tidore kepulauan Maluku utara.
Oleh panitia pelaksana, kegiatan upacara nanti di paketkan dengan rangkaian kegyatan berwisata alam dimana setelah upacara semua peserta akan mengunjungi dan mengamati burung bidadari, bersuka ria di air terjun, acara api unggun bahkan peserta diajak untuk mengenal lebih dekat dengan Masyarakat Tobelo Dalam.
Lebih dari itu pada upacara tersebut juga akan dilanjutkan dengan acara pengukuhan sanggar wisata alam atau kelompok sadar wisata Desa Koli. Dimana kelompok masyarakat ini nanti secara swadaya membantu BTNAL menjaga dan mengelola Destinasi wisata alam Tayawi yang berdasarkan prinsip perlindungan, pemanfatan dan pengawetan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Kami senang jika masyarakat secara swadaya mau terlibat aktif dalam pengelolaan Taman Nasional Aketajawe Lolobata”, kata kepala Balai Taman Nasional Aketajawe-lolobata Bapak Sadtata noor Adirahmanta S,Hut.MT.
Selanjutnya Kata Beliau "Pengelolaan kawasan Konservasi harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar kawasan. Karena, pada dasarnya pemilik Hutan yang sesungguhnya adalah Rakyat/Masyarakat sekitar. Adapun keberadaan pemerintah dalam hal ini diwakili oleh instansi pengelola kawasan (BTNAL) adalah untuk membantu masyarakat menjaga dan mengelola kawasan tersebut.
Kegiatan upacara nantinya juga akan di hadiri tokoh masyarakat sekitar kawasan termasuk pula guru guru yang mengajar di sekolah sekolah yang desanya berbatas langsung dengn kawasan.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh kepala sekolah SDN Tayawi, "Saya instruksikan kepada Dewan guru untuk ikut upacara tersebut termasuk saya. Sebab menurut saya, persoalan hutan dan ekosistemnya merupakan tanggung jawab kita bersama dan sebagai guru tentunya kami bertanggung jawab menciptakan karakter anak bangsa yang harus mencintai lingkungan demi kelangsungan hidup bersama”, papar Mukaddi A.Rahman.
Dari berbagai tanggapan itu maka upacara dialam bebas bisa bermakna menengajak kita semua untuk mencintai Alam.
Sumber Info : Jamal Adam - Anggota FK3I (Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia) Maluku Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0