Naga Sumatra yang Mengejutkan Dunia!

Kamis, 13 Juli 2017

Sebagian besar masyarakat tidak pernah mengira bahwa di alam indonesia masih terdapat Naga yang hidup dekat dengan mereka.

Naga Terbang atau Kadal Terbang ini merupakan jenis kadal yang hanya hidup di wilayah Asia Tenggara, dan Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki spesies kadal terbang terbanyak dibandingkan dengan negara lainya di region Asia Tenggara. Pulau sumatra sendiri memiliki jenis kadal terbang yaitu Sumatran Flying Dragon atau dalam bahasa ilmiah (Draco sumatranus ).

Jutaan tahun yang lalu kadal terbang atau biasa disebut Draco Lizard  ( Naga Terbang) mengembangkan adaptasinya yang sangat luar biasa untuk bisa  terbang dari atas pepohonan. Namun secara harfiah kadal ini tidak terbang namun hanya melayang dengan menggunakan membran kulit tipis yang menyerupai sayap lebar yang berada dikedua sisi tubuhnya. Sayap yang berkembang merupakan hasil perpanjangan dari tulang rusuk yang sangat flexible untuk untuk digerakan. Dari hasil perpanjangan tulang rusuk tersebut kulit juga ikut memanjang dan membentuk membran yang berfungsi sebagai sayap. Sayap pada kadal ini berfungsi untuk menangkap angin pada proses melayang serta menggunakan ekor sebagai kemudi penentu arah dimana dia akan hinggap. Kadal ini bisa melayang sejauh 30 kaki.

Draco sumatranus merupakan jenis kadal berukuran kecil dengan panjang tubuh sekitar 8-10 cm mulai dari kepala hingga ekor. Tubuh mereka cenderung pipih untuk mempermudah mereka untuk terbang/melayang. Kadal ini akan terbang apabila mereka mendapatkan ancaman dari predator yang ingin memangsa mereka atau ingin berpindah dari pohon ke pohon lainya. Predator utama yang memangsa naga ini pada umumnya adalah ular pohon. Pada umumnya Draco memiliki warna tubuh coklat yang sangat menyerupai batang pohon sebagai bentuk adaptasi dan kamuflase untuk menghindari serangan musuh. Selain memiliki sayap, naga terbang ini memiliki oragan tambahan yang disebut flap dibawah leher mereka yang disebut Dewlap sebagai tanda untuk membedakan individu jantan atau betina. Jantan akan memiliki dewlap berwarna kuning sedangkan betina memilki dewlap berwarna abu-abu kebiruan.

Walaupun kadal terbang ini hidup diatas pohon, kadal betina akan turun ke tanah untuk meletakan telur-telurnya disana. Kadal betina akan menggali lubang kecil kemudian akan meletakan telurnya didalam lubang dan menutupnya. Sang betina akan menjaga sarangnya selama 24 jam untuk memastikan bahwa telurnya jauh dari gangguan predator dan setelah itu dia akan kembali naik keatas pohon. Mereka survive untuk hidup dengan memakan semut dan rayap yang hidup dipepohonan dimana ia tinggal. Belum ada perhatian khusus terhadap naga terbang ini dan belum ada status perlindungan untuk hewan yang mengagumkan ini. Semoga kita masih bisa melihat mereka tetap terbang dialam Indonesia.

 

Sumber : BKSDA Sumatra Selatan

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini