Kamis, 16 April 2020
Banjarbaru, 14 April 2020 – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA Kalsel) kembali lepasliarkan satwa dari kandang transit di Banjarbaru ke Suaka Margasatwa Pulau Kaget. Kegiatan ini merupakan salah satu langkah mengantisipasi dampak covid-19 terhadap ketersediaaan pakan dan obat-obatan serta meminimalisir kemungkinan penularan virus dan penyakit lainnya. Pelepasliaran didampingi Kepala SBTU, Suwandi, S.Hut, MA, Kepala SKW 2, M. Ridwan Effendi, S.Hut, M.Si, dan Koordinator KKH, Titik Sundari, S.Hut. Turut serta juga Tim Sahabat Bekantan Indonesia, Anggota DPRD Kalsel Bapak Zulfa Asma Vikra dan Polairud Banjarmasin dalam proses pelepasliaran ini. Kegiatan ini lanjutan dari pelepasliaran bekantan.
Ada total 4 ekor satwa yang dilepasliarkan diantaranya 2 ekor Pecuk Ular (Anhinga melanogaster), 1 ekor Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus), dan 1 ekor Bangau Tongtong (Leptoptilos javanicus). Satwa-satwa ini berasal dari penyerahan warga, karena kondisi yang belum memungkinkan untuk dilepas, maka dilakukan perawatan sementara di kandang transit SKW II Banjarbaru hingga dianggap mampu kembali ke alam.
Kegiatan pelepasliaran merupakan kegiatan rutin yang dilakukan BKSDA Kalsel terhadap satwa yang sudah layak untuk kembali ke habitatnya. “Kandang transit hanya berperan sebagai kandang pemeliharaan sementara terhadap satwa-satwa hasil sitaan ataupun hasil serahan masyarakat”, terang Dr. Ir. Mahrus Aryadi, M.Sc, Kepala Balai KSDA Kalsel. “Dalam waktu dekat ini kami juga akan melepasliarkan beberapa satwa dari kandang transit sesuai habitatnya masing-masing. Semestinya satwa liar memang tidak baik jika dipelihara terlalu lama karena akan menimbulkan ketergantungan pada manusia dan susah untuk dapat beradaptasi kembali di alam. Saya juga menghimbau kepada masyarakat luas untuk tidak memelihara satwa liar, khususnya jenis dilindungi. Biarkan dia hidup bebas di alamnya, biarkan dia bahagia di rumahnya, sementara kita masih bisa menikmati keindahannya tanpa menyakitinya.” Imbuhnya.
Kondisi pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita lebih baik tinggal di rumah, namun karena pelepasliaran harus tetap dilaksanakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan tim BKSDA Kalsel tetap harus bekerja. Kepala BKSDA Kalsel mengapresiasi jajaran pegawainya yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, diharapkan mampu memberikan kontribusi positif dalam menjaga dan mempertahankan populasi satwa dilindungi di habitat alami, sehingga terhindar dari kepunahan. Sahabat dan handai taulan di rumah aja, kami yang urus satwa yang dilindungi demi keharmonisan alam dan manusia. (ryn)
Sumber: Aji Faisal Noor Zaky - Polhut Seksi Konservasi Wilayah II Banjarbaru
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0