Terima Laporan Hiu Paus Terdampar di Pantai Congot, Petugas Balai KSDA Yogyakarta Segera Terjun Ke Lokasi.

Senin, 02 Maret 2020

Yogyakarta 28 Februari 2020, Petugas Balai KSDA Yogyakarta terdiri atas personil Polhut, PEH dan Dokter Hewan melakukan pengecekan ke lokasi ditemukannya Hiu Paus (Rhincodon typus) yang terdampar di Pantai Congot Kulon Progo, Hari Jumat (28/2/2020). Informasi awal diperoleh dari Komandan SAR Wilayah V Glagah, Aris Widiatmoko yang melaporkan adanya hiu paus terdampar di pantai Congot dalam kondisi sudah mati. Menurut Aris, beberapa waktu ini di wilayah Pantai Kulonprogo beberapa kali terlihat adanya kemunculan hiu. “Pada hari Minggu (23/2/2020) kemarin di Pantai Glagah terdapat hiu paus yang terdampar, tapi hiu tersebut dapat kembali ke laut. Kemudian pada hari Rabu (26/2/2020) sekitar pukul 15.30 WIB terlihat kembali terdampar di Pantai Garongan yang berjarak ± 5 km kearah timur dari Pantai Glagah dengan durasi terlihatnya hiu paus sekitar 10 menit, kemudian dapat kembali lagi ke laut, dan hari ini (28/2/2020) kembali dijumpai adanya hiu yang terdampar namun dalam kondisi sudah mati. Kemungkinan besar hiu yang mati ini adalah hiu yang sama seperti yang terlihat di Hari Minggu dan Hari Rabu kemarin.” jelas Aris. Menindaklanjuti laporan tersebut, Kepala Balai KSDA Yogyakarta, M. Wahyudi memerintahkan Kepala Seksi Konservasi Wilayah I untuk segera membentuk Tim Terpadu. “Saya minta Kepala Seksi Konservasi Wilayah I untuk menginstruksikan Resort Kulonprogo agar segera membetuk Tim untuk menindaklanjuti laporan ini dan menganalisa penyebab kematian hiu paus tersebut” tutur M. Wahyudi. Tim Terpadu yang terdiri dari Resort Konservasi Wilayah (RKW) Kulon Progo dan Tim Medis Balai KSDA Yogyakarta serta Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY) selanjutnya berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan DIY dan Kulonprogo, Polres Kulon Progo, Polairud serta SAR Kulonprogo. Hasil pemeriksaan fisik dan nekropsi di lapangan menunjukkan hiu paus dengan panjang 5,17 m, lingkar badan 2,47 m dan lingkar pangkal ekor 0,62m. Tidak ditemukan luka di badan hiu, tidak terdapat benda asing di mulut hiu serta tidak ditemukan adanya sampah di perut hiu. Meskipun demikian, terdapat perubahan warna pada hepar/hati. Untuk mengetahui penyebab pastinya, tim medis mengambil sampel organ dalam untuk selanjutnya dibawa ke Balai Besar Veteriner Kulon Progo untuk dilakukan uji laboratorium. Setelah nekropsi selesai dilaksanakan, hiu segera dikubur dan untuk menjaga keamanan, lokasi dimana hiu dikubur diberikan police line oleh Polsek Temon.

Sumber : Nur Surantiwi (Penyuluh Kehutanan Balai KSDA Yogyakarta)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini