Selasa, 18 Februari 2020
Pekanbaru, 18 Februari 2020.-Kita lihat yuuk kegiatan kawan kawan di lapangan. Penanggulangan konflik manusia dan Harimau sumatera di Konsesi PT. Arara Abadi Distrik Tapung, dilaksanakan oleh Balai Besar KSDA Riau, Forum Harimau Kita dan pihak perusahaan PT. Arara Abadi dari tanggal 10 sd 14 Februari 2020.
Bermula adanya laporan hilangnya 4 ekor sapi milik Bapak Zaharuddin, di Desa Rantau Betuah ke Polres Siak pada 30 Januari 2020. Setelah dilakukan pencarian, sapi tak kunjung ditemukan. Kemudian para pekerja PT. Arara Abadi menemukan bangkai sapi berupa 2 buah kaki dan kepala, namun bangkai 2 ekor sapi lainnya tidak ditemukan.
Timpun segera diturunkan yang dipimpin Kepala SKW III, MB Hutajulu, untuk berkoordinasi. Tim juga melakukan sosialisasi dan membagikan poster kiat kiat menghindari dan mencegah konflik dengan Harimau sumatera kepada aparat desa Rantau Betuah, desa Kota Garo dan masyarakat.
Pengecekan TKP dimana Harimau memangsa sapipun dilakukan. Memang benar, di lokasi ditemukan jejak Harimau dan mangsanya. Ukuran jejak Harimau p=14 cm dan l=13 cm. Dari ukuran jejaknya, Harimau yang memangsa sapi diduga adalah Harimau dewasa.
Segera Tim melakukan pemasangan kamera trap disekitar lokasi tersebut untuk dapat mengidentifikasi individu Harimau.
Sosialisasi kepada para pekerja PT. Arara Abadi yaitu pekerja penanaman, pemanenan, perencanaan, humas dan Kepala Distrik dilakukan mulai dari pengenalan jenis Harimau, biologi, penyebaran, ekologi sampai pengenalan perilaku, serta kiat kiat pencegahan konflik Harimau dan manusia. Diharapkan dengan mengenal lebih dekat Harimau sumatera, pencegahan konflik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Para pekerja sangat antusias, dapat mengerti dan memahami apa yang disampaikan Tim.
Semoga ke depannya konflik manusia dan Harimau dapat dicegah sedini mungkin ya kawan kawan.
Sumber: Balai Besar KSDA Riau
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0