Selasa, 18 Februari 2020
Jakarta, 18 Februari 2020. 5 tahun telah berlalu sejak dimulainya proyek restorasi kawasan hutan di beberapa kawasan konservasi termasuk di kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (TN Matalawa). Proyek ini merupakan hasil kerjasama antara Direktorat Jenderal KSDAE dengan pemerintah Jepangdengan proyek bernama JAGAFOPPTA (Japan’s Grant Aid for The Forest Preservation Programme-Technical Assistance).
Acara yang digelar di Hotel Peninsula dibuka oleh Direktur Jenderal KSDAE, Wiratno, serta dihadiri oleh seluruh Kepala Balai tempat proyek dikerjakan. Selain para Kepala Balai, hadir pula perwakilan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, Pejabat Eselon 1 lingkup Kementerian LHK, dan field manager dari masing-masing site.
Dirjen KSDAE dalam pembukaannya menyatakan bahwa kegiatan restorasi merupakan kegiatan yang penting dilakukan terutama pada kawasan yang terdegradasi. Ia menambahkan bahwa para pengelola kawasan harus dapat melanjutkan kerja keras dan keberhasilan project JAGAFOPPTA ini serta dapat mengambil pelajaran dari seluruh kegiatan yang telah selesai dan dapat diaplikasikan pada kegiatan restorasi lainnya.
Pada kegiatan ini, TN Matalawa mengirimkan 4 utusannya yang terdiri dari Kepala Balai, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I, Kepala Resort, serta staff bagian evaluasi dan pelaporan. Kepala Balai TN Matalawa, Ir. Memen Suparman, M.M., dalam kesempatannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tim JAGAFOPPTA yang telah merestorasi ± 261 ha kawasan TN Matalawa. Ia dan seluruh pegawai TN Matalawa mempunyai komitmen untuk terus melanjutkan keberhasilan project ini dengan kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman seperti pembuatan sekat bakar, patroli pencegahan kebakaran, patroli bersama mitra, serta peningkatan kapasitas masyarakat desa di sekitar kawasan yang direstorasi.
Sumber: Balai TN Matalawa
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0