Jumat, 17 Januari 2020
Makassar, 16 Januari 2020 – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan yang merupakan UPT Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melaksanakan Deseminasi dan Promosi Capaian Tahun 2019 dengan tema “Merajut Isu Strategis Ekowisata dan Pelestarian Tumbuhan dan Satwa Liar Menuju Pembangunan Berkelanjutan di Wilayah Sulselbar” di Room Balla Lompoa Hotel Harper Makassar. Sebanyak 150 peserta yang terdiri dari Semua UPT KLHK Sulselbar, OPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat serta para NGO, para Media dan Tokoh masyarakat hadir dikegiatan yang bertujuan mempromosikan wisata alam di Sulsel.
Kepala Balai Besar KSDA Ir.Thomas Nifinluri dalam Overview Kaleidoskop capaian 2019 menjelaskan “Bagaimana upaya memberantas perdagangan ilegal (ilegal trade), Kita berikan pemahaman ke masyarakat tentang itu agar mereka turut melindungi dan melestarikan alam,” jelasnya.
Ditambahkan saat ini yang menjadi prioritas utama yaitu Taman Buru Komara dan permandian Air Panas Lejja yang ada di Kabupaten Soppeng..
Diacara ini para NGO dan UPT KLHK membuka stand promosi mereka yang menarik dan informatif untuk para tamu undangan. Dari GOWA DISCOVERY PARK menampilkan info wisata Minizoo, Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung yang membuka galeri foto dan masih banyak Stand menarik lainnya.
Diakhir overview deseminasi dan promosinya Kepala Balai Besar melaunching Mobil Pusling atau Mobil Perpustakaan Konservasi Keliling yang akan mulai beroperasi dari Sekolah-sekolah di Makassar sebagai Edukasi Konservasi di usia dini yang dilanjutkan dengan pemberian piagam penghargaan kepada semua UPT KLHK Sesulbar, OPD Sullserbar, NGO, dan masyarakat atas kerjasamanya dalam kegiatan konservasi Bersama Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan.
“Kalau di Lejja kan ada hot spring healing resort (resort penyembuhan air panas), kualitas airnya tidak kalah dengan Ciater maupun Ciledik. Saya berharap Perusda juga ikut memasarkan”. Kata Ka Babes KSD Sulsel Thomas Nifinluri.
Kegiatan Desiminasi dan Promosi ini dibahas Oleh pakar Akademisi dari Universitas Hassanuddin Prof Oka dan Prof Amran. Mereka mengapreasiasi capaian yang telah dikakukan Balai dan tertarik membahas topik populasi Macaca maura dan Anoa di Sulawesi Selatan.
Sumber: Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0