Senin, 19 November 2018
Sofifi, 19 November 2018. Desa Kobe, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah yang merupakan desa binaan Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) mendapat kesempatan untuk melakukan kunjangan belajar ke Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) di Kuningan, Jawa Barat. Kunjungan belajar dilaksanakan selama 5 (lima) hari mulai tanggal 10 hingga 14 November 2018. Dua orang perwakilan dari masyarakat Desa Kobe yang mendapat kesempatan kunjungan belajar adalah Mikles Kadari (Kepala Desa) dan Yordan Doter (Tetua Masyarakat Desa Kobe) yang didampingi oleh Penyuluh Kehutanan Balai TNAL.
Hari pertama di Kuningan, melakukan kunjungan ke Kantor Balai TNGC dimana telah ada rombongan dari Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) yang juga bermaksud melakukan kunjungan belajar. Kemudian tim Balai TNAL bergabung dengan tim Balai TNTN hingga selesainya kunjungan belajar di TNGC. Di kantor Balai TNGC, rombongan mendengarkan pemaparan dari narasumber mengenai pengelolaan TNGC bersama masyarakat. Obyek dan daya tarik wisata alam kawasan TNGC seluruhnya dikelola masyarakat dengan prinsip saling percaya, saling menghormati, dan saling menguntungkan yang merupakan prinsip kemitraan yang dijalankan Balai TNGC dan masyarakat sekitar. Rombongan juga sempat berdiskusi dengan Kepala Balai TNGC, Bapak Kuswandono, S.Hut., M.P.
Pada hari kedua dan selanjutnya, rombongan didampingi oleh petugas Balai TNGC untuk melihat dan belajar secara langsung pengembangan wisata di kawasan TNGC yang dilakukan oleh masyarakat. Kunjungan lapangan pertama, rombongan diarahkan ke Desa Bantar Agung yang berada di SPTN Wilayah II Majalengka. Masyarakat di desa ini membentuk kelompok bernama Mitra Pariwisata Gunung Ciremai (MPGC) yang mengelola tempat wisata Curug Cipeuteuy. Sebelum ke Curug Cipeuteuy, rombongan singgah ke Cibroer Pass yang berada di lokasi persawahan yang menjadi demplot pertanian organik dengan tema wisata yang berkerjasama dengan Balai TNGC. Kunjungan juga dilakukan ke lokasi wisata Desa Batu Luhur, Desa Pesawahan dengan obyek wisata Bukit Kahiyangan, dan Bumi Perkemahan Ipukan.
Dari semua lokasi yang dikunjungi pengelolaan wisata yang dijalankan masyarakat desa penyangga TNGC, perwakilan masyarakat Desa Kobe banyak belajar mengenai bagaimana menciptakan peluang dalam membangun tempat wisata di dalam kawasan konservasi taman nasional. Dimana dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat dan keuntungan bagi kelestarian kawasan taman nasional. Pun, belajar dalam kesungguhan dan fokus yang ditunjukkan masyarakat sekitar kawasan TNGC dalam mewujudkan visi untuk mewujudkan peningkatan kesejahteran masyarakat yang lebih baik.
Kunjungan belajar di TNGC cukup membekas dalam benak perwakilan masyarakat Desa Kobe. Kepala Desa menyatakan bahwa Desa Kobe memiliki potensi yang lebih baik sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata. Kepala Desa juga menyatakan keinginannya untuk bekerjasama dengan Balai TNAL untuk pengembangan potensi wisata di sekitar wilayah Desa Kobe.
Sumber : Muhammad Arif Setiawan Penyuluh Kehutanan - Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0