Deli Pelopor Budidaya Tanaman Kelukup Emas Merah Dari Bukit Tiga Puluh

Selasa, 14 Agustus 2018

Rengat, 14 Agustus 2018. Rotan kelukup merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu yang sedang dikembangkan di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh khususnya dalam pengelolaan potensi zona tradisional sejak 2017. Berdasarkan informasi petugas lapangan, diperoleh informasi bahwa terdapat seorang masyarakat suku tradisional Talang Mamak yang telah memiliki kebun Kelukup yang telah berbuah.

Hal ini menggugah minat Kepala Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) Darmanto untuk meninjau lapangan pada Selasa, 14 Agustus 2018. Adalah Deli, seorang warga masyarakat di Dusun Siamang, Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal, Kab. Indragiri Hulu yang menjadi pelopor dalam penanaman rotan Kelukup tersebut. Sebagaimana kita tahu, bahwa mayoritas masyarakat di sekitar TNBT menggantungkan hidupnya dari hasil hutan bukan kayu, khususnya rotan Kelukup dan Jernang.

Bersama dengan petugas resort Siambul, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Belilas dan petugas fungsional Pengendali Ekosistem Hutan menuju lokasi tempat tinggal Deli. Membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam dari kantor Balai TNBT Puncak Selasih menuju Dusun Siamang yang berada di zona tradisional TNBT.

Pada tengah hari sampailah tim di lokasi Deli di Dusun Siamang, tepatnya wilayah Rantau Dagang. Desa Rantau Langsat merupakan desa yang sebagian besar wilayahnya berada di dalam kawasan TNBT berupa pedusunan. Mayoritas penduduknya adalah suku tradisional Talang Mamak dan Melayu Tua.

Pada tahun 2014 tanaman karetnya sebagian ditebangi "Deli" yang awalnya memiliki ketidaksukaan dengan pihak TNBT dan beradu mulut menjadi hal yang biasa. Akan tetapi petugas Polhut, PEH dan penyuluh tanpa lelah menyuruhnya untuk menanam tanaman kelukup. Dulu dia sangat antipati dengan ajakan TNBT untuk menanam rotan Kelukup, Deli bersikeras menebang kebun karetnya untuk ditanami sawit karena dianggap lebih tinggi nilai ekonominya.

Berdasarkan wawancara dengan Kepala Balai TNBT, kini kebun karetnya telah ditanami rotan Kelukup seluas 2 ha dan umurnya telah mencapai hampir tahun ketiga. Deli mengatakan bahwa hasil dari rotan Kelukup cukup membantu dalam perekonomian keluarganya. Satu batang Kelukup minimal menghasilkan 3 kg biji dengan harga Rp. 60.000/ kg. Hasil Kelukup ini terbukti sangat menjanjikan bagi masa depan. Dia berencana akan menanami kebun karet miliknya seluas 5 ha dengan rotan Kelukup, ujar Deli bersemangat.

Pada tahun 2018, Deli akan menambah luasan sekitar 5 Ha untuk ditanami Kelukup yang mana bibit kelukup siap tanam sudah tersedia. Penanaman akan dilakukan ketika musim hujan tiba.

Deli mengucapkan terima kasih kepada TNBT karena telah mengingatkan untuk menanam rotan Kelukup ketimbang menanam sawit. Kepala Balai berharap upaya yang dilakukan Deli ini diikuti oleh masyarakat desa lainnya yang telah tergabung dalam kelompok binaan TNBT.

Sumber : Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini