Kenapa sih Keanekaragaman Hayati di Taman Nasional Gunung Ciremai Mesti Dilestarikan?

Kamis, 28 Juni 2018

Kuningan, 28 Juni 2018.  Potensi keanekaragaman hayati (kehati) di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) memang sangat luar biasa. Tersebar mulai dari ketinggian 300 hingga 3078 mdpl. Dengan potensi kehati yang sangat luar biasa ini, tentu memerlukan upaya pengamanan. Polisi Kehutanan (Polhut) yang mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan pengamanan, harus bekerja dengan maksimal setiap harinya untuk melaksanakan patroli.

Kegiatan patroli pengamanan kehati ini bertujuan untuk menjaga fungsi kawasan hutan dan lingkungan secara optimal dan lestari serta dapat memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan patroli pengamanan kehati dirancang dengan sasaran kegiatan secara tematik pada obyek kekayaan hutan yang lebih spesifik. Seperti kegiatan patroli habitat satwa, patroli ekosistem rawan kebakaran, patroli pengamanan habitat flora mengandung atsiri (Kilemo, Huru Sintok, dan tumbuhan berkhasiat lainnya).

Sobat Ciremai, khusus untuk sebaran kehati yang ada di obyek wisata alam yang ada di TNGC seperti kodok merah yang ada di lokasi Obyek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) Ipukan, Kuningan. Dalam rangka pengamanan habitat kodok merah, Polhut tidak mungkin melakukan pengawasan selama 24 jam. Maka dari itu Polhut bekerja sama dengan masyarakat sekitar kawasan sebagai pengelola obyek wisata alam, untuk bersama-sama melakukan pengamanan dan pengawasan kodok merah tersebut. Tidak semata melindungi jenis ini, masyarakat pelaku wisata alam juga sekaligus mendapatkan nilai manfaat langsung dengan pengembangan program interpretasi berbasis kodok merah.

Ayo Sobat Ciremai, kita jaga kehati yang ada di Taman Nasional Gunung Ciremai untuk kehidupan masa depan yang lebih baik.[teks & foto © Oman DP - BTNGC | 062018]

 

Sumber : Balai TN Gunung Ciremai

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini