Kamis, 03 Juli 2025 BBKSDA Jawa Timur
Mojokerto, 2 Juli 2025. Seekor trenggiling jawa (Manis javanica) jantan, satwa langka dan dilindungi penuh oleh hukum nasional serta internasional, ditemukan tersesat di pemukiman warga Desa Kintelan, Kabupaten Mojokerto, pada malam 29 Juni 2025. Kejadian ini berujung pada rangkaian aksi penyelamatan lintas instansi yang menggugah kesadaran publik akan pentingnya perlindungan satwa liar.
Balai Besar KSDA Jawa Timur (BBKSDA Jatim) melalui Tim Penyelamatan Satwa Liar (Matawali) Resort Konservasi Wilayah (RKW) 09 Mojokerto menerima penyerahan satwa tersebut dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto. Trenggiling tersebut ditemukan dalam kondisi luka ringan di bagian wajah dan sela-sela jari.
Evakuasi awal dilakukan oleh tim BPBD Mojokerto pada 30 Juni 2025 setelah menerima laporan dari warga. Yang akhirnya diserahkan ke Balai Besar KSDA Jatim pada 2 Juli 2025 untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan di Wildlife Rescue Unit (WRU) di Sidoarjo.
Satu Satwa, Seribu Harapan
Trenggiling jawa bukan sekadar satwa liar, ia adalah simbol kerentanan biodiversitas Asia Tenggara. Terdaftar dalam Appendiks I CITES dan termasuk kategori Critically Endangered menurut IUCN, spesies ini sering menjadi korban perdagangan ilegal karena permintaan sisiknya yang tinggi di pasar gelap dunia.
Meski kali ini ia berhasil diselamatkan, namun kisah ini membuka tabir ancaman yang lebih luas. Tekanan habitat, konflik satwa-manusia, dan masih kurangnya kesadaran publik. Dari kasus ini pula muncul kesepahaman baru antara BBKSDA Jatim dan BPBD Mojokerto untuk memperkuat sinergi, pelatihan pengenalan jenis satwa, teknik penanganan darurat, dan kampanye edukatif bagi masyarakat.
“Keselamatan satu individu trenggiling hari ini adalah pelita kecil dalam upaya besar menyelamatkan spesiesnya dari ambang kepunahan,” ungkap Ferdinan Sebastian, Penyuluh Kehutanan RKW 09 Mojokerto.
Menjaga Yang Tersisa
Penemuan dan penyelamatan ini seharusnya tidak berhenti sebagai dokumentasi administratif semata. Ia harus menjadi cerita yang menggugah empati, membangkitkan rasa memiliki, dan menyalakan semangat konservasi dari desa-desa terpencil hingga pusat pengambilan kebijakan.
BBKSDA Jatim berkomitmen untuk terus mengintensifkan upaya penyadartahuan, kolaborasi lintas sektor, serta membangun jejaring penyelamatan satwa liar yang responsif dan berkelanjutan. (dna)
Sumber: Bidang KSDA Wilayah 2 Gresik - Balai Besar KSDA Jawa Timur
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5