Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Panggilan Untuk Peduli Lingkungan

Rabu, 05 Juni 2024 BBKSDA Sumatera Utara

Tanam pohon, pulihkan lingkungan hidup, lestarikan alam

Sidikalang, 5 Juni 2024. Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang biasa diperingati setiap tanggal 5 Juni, merupakan momentum dan hari penting  untuk memperingati,  merayakan, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya peranan setiap orang  menjaga lingkungan hidup di seluruh dunia, terutama di negara kita Indonesia. Hari tersebut dianggap sebagai panggilan secara global atau mendunia untuk bertindak dengan aksi peduli dalam menghadapi permasalahan lingkungan hidup yang semakin hari semakin semakin kompleks dan sangat mendesak, seperti dalam aspek perubahan iklim, kerusakan habitat, dan kerusakan ekosistem. 

Di  Indonesia sampai saat ini, masih banyak permasalahan lingkungan hidup yang terjadi di daerah-daerah. Mari kita sebut saja,  yang sudah sering terjadi dan  masih terus berlangsung yaitu penebangan/pembalakan hutan di beberapa tempat yang mengakibatkan rusaknya komponen ekosistem dan habitat dari satwa-satwa yang dilindungi maupun rantai makanan di alam liar, kegiatan perburuan liar, serta perdagangan satwa liar yang dilindungi.

Selain itu, polusi air dari limbah industri dan pertambangan oleh perusahaan-perusahaan, polusi udara di daerah perkotaan yang diakibatkan oleh asap kendaraan bermotor yang sangat banyak, asap tebal dan kabut efek dari kebakaran hutan dan lahan, perusakan terumbu karang akibat penggunaan bom oleh nelayan saat memancing ikan di laut, pembuangan sampah B3/radioaktif yang tidak sesuai prosedur, dan masih adanya pembuangan sampah secara sembarangan.

Akibat dari semua itu, berbagai musibah pun menyambangi bumi dan penghuninya. Bencana alam, seperti : banjir bandang, tanah longsor, dan kemarau yang berkepanjangan menjadi langganan yang rutin dirasakan. Belum lagi tercemarnya lingkungan akibat pembuangan limbah baik limbah industri, limbah rumah sakit, dan limbah rumah tangga membuat lingkungan tidak sehat. Polusi udara akibat kebakaran hutan dan asap kendaraan bermotor pun membawa korban, tidak sedikit  masyarakat yang terkena penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Maraknya kegiatan perambahan kawasan hutan yang tidak terkendali membuka akses yang seluas-luasnya untuk terjadinya interaksi negatif antara manusia dan satwa liar.

Oleh karena itu, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang dirayakan setiap tahun memiliki peran dan dampak yang sangat signifikan dalam hal meningkatkan kepedulian, kesadaran lingkungan, dan mengubah perilaku dalam diri manusia. Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diusung oleh Indonesia di tahun 2024 ini adalah “Penyelesaian Krisis Iklim Dengan Inovasi dan Prinsip keadilan” (Pedoman Penyelenggaraan Peringatan hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024). Tema ini menjadi pengingat sekaligus ajakan bahwa penyelesaian akar masalah krisis iklim harus diselesaikan dengan inovasi yang dilaksanakan secara konsisten oleh seluruh pemangku kepentingan, sekaligus harus mengedepankan prinsip keadilan dan inklusivitas.

Selain itu, upaya pemulihan lahan sangat erat kaitannya dengan aksi penyelesaian krisis iklim yang berbasis pada inovasi dan prinsip keadilan. Pemulihan lahan melibatkan penggunaan teknologi canggih, seperti drone untuk reforestasi, teknik pengelolaan air yang efisien, dan varietas tanaman tahan kekeringan. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas lahan tetapi juga mengurangi emisi karbon dan memperbaiki siklus air, sehingga berkontribusi signifikan terhadap perubahan iklim.

Disisi lain prinsip keadilan menekankan bahwa manfaat dari pemulihan lahan harus dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, terutama yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Pendekatan ini mencakup melibatkan komunitas lokal dalam proses pengambilan keputusan, memastikan akses yang adil terhadap sumber daya alam, dan mengakui serta menghargai pengetahuan tradisional dalam praktik pemulihan lahan.

Untuk itu, semangat Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024 harus bisa dirasakan oleh seluruh pihak sampai dengan tingkat tapak. Perlu diingat bahwa lingkungan yang baik dan sehat bukan tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga bersama-sama dengan akademisi, dunia usaha, masyarakat, generasi muda dan juga media massa (pers). Langkah aksi ini harus disinergikan agar mengglobal dan mendapat pengakuan dunia guna menciptakan sinkronisasi pelaksanaan agenda lingkungan, baik nasional maupun internasional.

Akhirnya, mari kita berkolaborasi bergerak bersama menjaga, melindungi, dan melestarikan seluruh komponen lingkungan hidup untuk masa depan anak cucu kita. Sungguh mulia merawat lingkungan hidup, karena itu wujud dari tanggung jawab dan ucapan syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Jalan-jalan di  kawasan konservasi…..
Memanjat perbukitan turun naik
Jadikan Hari Lingkungan Hidup inspirasi
Merajut kehidupan yang lebih baik

Sumber : Alamuddin Sahputra, S.Hut. (Penyuluh Kehutanan Ahli Pertama) Balai Besar KSDA Sumatera Utara



Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini