Ragam Pesona dan Keindahan Jamur di SM. Siranggas

Kamis, 25 April 2024 BBKSDA Sumatera Utara

SM. Siranggas, 24 April 2024.  Banyak rahasia alam yang masih tersembunyi di kawasan konservasi Suaka Margasatwa (SM) Siranggas dan menarik untuk ditelusuri serta diungkap. Salah satunya adalah ragam koleksi tumbuhan jamur yang menjamur di kawasan, setidaknya itulah yang ditemukan Tim Smart Patrol Kawasan Hutan SM. Siranggas I dalam giat patrolinya belum lama ini.  Tulisan  artikel ini akan mengungkap sebagian kecil dari  ragam jamur yang tumbuh mempesona memperindah kawasan SM. Siranggas. 

Kawasan konservasi SM. Siranggas tidak hanya menjadi rumah bagi primate seperti Orangutan Sumatera, Beruang Madu, Harimau Sumatera, dan lain sebagainya, melainkan juga pusat keanekaragaman flora yang unik serta menarik tumbuh subur menghiasi kawasan, dan salah satunya adalah jamur. Jamur merupakan komponen dasar yang sangat penting dalam suatu ekosistem. SM. Siranggas merupakan salah satu ekosistem dengan beberapa tipe habitat yang mendukung pertumbuhan jamur dan  kawasan ini menyimpan keanekaragaman jamur yang belum banyak dieksplorasi. Sampai artikel ini terbit, Tim Smart Patrol Kawasan Hutan SM. Siranggas I sudah menemukan dan berhasil mengidentifikasi sedikitnya 6 jenis jamur di Kawasan SM Siranggas. Dan berikut penjelasan tentang keenam jenis jamur tersebut.

1. Clavaria fragilis

   

Jamur dengan nama Clavaria fragilis merupakan genus Clavaria dan family Clavariaceae. Jenis jamur ini ditemukan oleh Tim Smart Patrol SM Siranggas I pada sekitaran kawasan di Desa Tinada, Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Bharat. Penampilan unik dari jamur ini sangat sederhana dan tidak bercabang namun sering kali bergerombol, penampilannya yang seperti cacing dan belut merupakan cerminan dari Clavaria vermicularis. Jenis jamur ini dapat di temukan di berbagai negara seperti di Inggris dan Irlandia.  Clavaria fragilis juga ditemukan di sebagian besar daratan Eropa. Spesies ini dilaporkan juga ada di Afrika, Asia, Australia dan Amerika Utara. Bentuk dari Clavaria fragilis agak rata kesamping dan kadang-kadang beralur memanjang, terkadang lurus tetapi lebih sering bergelombang, kadang-kadang ujungnya bercabang dua, berwarna putih, ujungnya menguning dan warna menjadi coklat seiring bertambahnya usia. Jamur ini sangat rapuh, batang di setiap individu biasanya memiliki tinggi 2 hingga 12 cm dan lebar 4 hingga 5 mm. Jamur Clavaria fragilis merupakan spesies endemik yang telah ditemukan di Kawasan Konservasi SM Siranggas.

2. Calvatia


Jamur jenis Calvatia ini di temukan oleh Tim Smart Patrol di dalam Kawasan  sekitaran Desa Kecupak I, Kecamatan Pergetteng Getteng Sengkut, Kabupaten Pakpak Bharat. Jamur ini bisa hidup di berbagai macam iklim yang dingin dan bisa juga hidup dan tumbuh di iklim tropis, seperti halnya kawasan  SM. Siranggas yang merupakan iklim tropis basah, membuat jamur ini bisa hidup/tumbuh dengan baik. Jamur dengan jenis Calvatia merupakan spesies yang juga endemik.

3. Agaricus arvensis

 

Jamur ini di temukan oleh tim Smart Patrol di dalam Kawasan Konservasi SM Siranggas  di sekitaran Desa Mahala, Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Bharat. Jamur ini akan muncul di musim panas dan biasanya terus tumbuh hingga akhir musim gugur. Bagian tudung dari jamur Agaricus arvensis dewasa memiliki diameter 8 hingga 20 cm (bisa lebih dari 30cm). Bagian tubuh yang tebal berwarna putih dan teksturnya agak keras dan tidak kenyal. 

4. Laccaria laccata

 

Laccaria laccata merupakan jenis jamur yang banyak di temukan di kawasan  SM. Siranggas. Tim Smart Patrol Resort Siranggas I menemukan jamur ini  di Desa Mahala, Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Bharat. Lebar tudung dengan diameter 2 hingga 7 cm, tudung Laccaria laccata awalnya cembung dan menjadi hampir rata saat matang/dewasa. Jamur ini hinggap di perakaran pohon dan di serasah basah maupun kering. 

5. Myxarium nucleatum

 

Jamur Myxarium nucleatum merupakan spesies jamur dari family Hyaloriaceae dengan penampakan tubuh/badan berwarna putih dan kenyal, jamur ini ditemukan oleh Tim Smart Patrol Resort SM Siranggas I dalam kawasan di seputaran Desa Simerpara, Kecamatan Pergetteng Getteng Sengkut, Kabupaten Pakpak Bharat. Jamur ini tumbuh di dahan pohon berdaun lebar yang mati/tumbang, serasah, dan sekitaran daun yang berguguran. Myxarium nucleatum tumbuh pada saat musim gugur dan musim dingin sehingga sangat cocok dengan keadaan iklim di Kawasan Konservasi SM Siranggas yaitu Tropis Basah. Spesies jamur Myxarium nucleatum merupakan spesies endemik yang telah ditemukan di Kawasan Konservasi SM Siranggas. 

6. Mycena haematopus


Selanjutnya adalah spesies jamur dengan nama Mycena haematopus, jamur ini ditemukan pada saat bersamaan dengan Myxarium nucleatum di sekitaran kawasan  di Desa Simerpara, Kecamatan Pergetteng Getteng Sengkut, Kabupaten Pakpak Bharat. Jamur Mycena haematopus merupakan adalah spesies jamur dalam family Mycenaceae dari ordo Agaricales. Jamur ini pada umumnya hidup di tempat yang lembab dan di sekitaran akar dari pohon serta bekas serasah/daun yang sudah kering.

Keragaman dari jenis jamur-jamur yang ada di Kawasan Konservasi SM. Siranggas  harus di jaga dan di perhatikan. Hal ini bisa menjadi referensi dan potensi bagi para peneliti untuk melakukan penelitian. Oleh karena itu diharapkan masyarakat peduli dan ikut menjaga keanekaragaman tersebut mengingat beberapa spesies merupakan endemik yang perlu mendapat perhatian khusus.

Sumber : Alamuddin Sahputra, S.Hut (Ahli Pertama Penyuluh Kehutanan) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini