Selasa, 23 Januari 2024 BBKSDA Sumatera Utara
Desa Lae Hole, 23 Januari 2024. Dua orang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian tentang Studi Ekologi Tumbuhan Paku (Pteridophyta) serta Keanakaragaman, Pola Distribusi dan Status Konservasi Famili Gesneriaceae di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Danau Sicike-cike, tepatnya di Desa Lae Hole, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, dari tanggal 15 s.d 30 Januari 2024, menemukan Rafflesia jenis Meijerii yang sedang mekar di 3 tempat yang berbeda. Ini menandakan bahwa TWA Danau Sicike-cike menjadi rumah bagi tanaman yang unik dan langka ini.
Namun, tidak banyak orang yang mengetahui bahwa kawasan TWA Danau Sicike-cike sejatinya menjadi tempat pertama kali ditemukannya Rafflesia meijerii di Sumatera Utara. Scientific Repository IPB University dalam artikel Ekologi dan Konservasi Rafflesia Meijerii Wir & Sari di Taman Nasional Batang Gadis Sumatera Utara (https://repository.ipb.ac.id) mencatat bahwa penemuan pertama kali di kawasan TWA Danau Sicike-cike terjadi pada tahun 2003, barulah kemudian berlanjut ditemukan di kawasan Taman Nasional Batang Gadis pada tahun 2004. Sehingga Rafflesia ini diklaim sebagai spesies endemik Sumatera Utara dan merupakan spesies baru. Berdasarkan literatur, Rafflesia meijerii merupakan jenis Rafflesia ke 12 karena sebelumnya hanya ada 11 jenis di Indonesia (Bunga Rafflesia Meijerii Ditemukan, https://m.antaranews.com)
Rafflesia meijerii pertama kali dideskripsikan oleh Harry Wiriadinata dan Rismita Sari pada tahun 2010. Mereka mempublikasikan penemuannya di jurnal Reinwardtia dengan judul A New Species Rafflesia (Rafflesiaceae) From North Sumatra. Nama Rafflesia meijerii diambil dari nama Willem Meijer, seorang peneliti yang mempelajari tanaman Rafflesia. Meijer meninggal pada tahun 2003 dan nama Rafflesia meijerii menghormati kontribusinya terhadap studi dan konservasi tanaman (Rafflesia meijerii, https://en.wikipedia.org).
Rafflesia meijerii merupakan salah satu spesies Rafflesia berbunga kecil jika dibandingkan dengan kerabatnya yang lain. Khusus yang ditemukan di kawasan TWA Danau Sicike-cike terakhir ini, lebarnya sekitar 12 cm dan tingginya 10 cm. Tumbuhan ini merupakan holoparasit pada liana dengan jenis tetrastigma. Tumbuhan ini tumbuh di hutan hujan pada ketinggian 1.320 mdpl.
Keberadaan Rafflesia meijerii memperkaya keragaman dan keunikan kawasan TWA Danau Sicike-cike, dan tentunya layak menjadi maskot mengingat kawasan konservasi ini selain sebagai habitat (rumahnya) sekaligus juga menjadi bagian dari historis (catatan sejarah) penemuan pertama jenis baru. Langkah ke depan perlu dilakukan upaya-upaya perlindungan agar tetap terjaga kelestariannya. Selain itu, dalam kaitan wisata konservasi perlu juga diberikan edukasi dan awareness kepada pengunjung tentang tumbuhan langka ini, yang berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.106/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Yang Dilindungi termasuk dalam kategori yang dilindungi, untuk tidak melakukan perbuatan atau tindakan yang hanya untuk tujuan kesenangan semata, seperti : mengambil dan atau memetiknya sehingga menimbulkan kerusakan pada tumbuhan tersebut. Diharapkan pengunjung ikut serta menjaga keutuhannya, karena dengan ikut menjaga berarti juga melestarikan keindahannya yang bisa dinikmati oleh pengunjung lainnya.
Sumber : Evansus Renandi Manalu (Analis Tata Usaha) dan Hotber Sianturi (TPHL) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5