Menyelisik Pengelolaan Wisata Alam Di Resort Padar Selatan

Jumat, 04 November 2022

Labuan Bajo, 14 Oktober 2022. Mahasiswa magang dari Program Studi Manajemen Destinasi Pariwisata Politeknik Pariwisata, NHI Bandung, Yudha Pamungkas, mengikuti kegiatan penjagaan di Resort Padar Selatan Seksi Pengelolaan Taman Nasional (STPN) Wilayah III, Balai Taman Nasinal Komodo mulai tanggal 1 – 11 Oktober 2022. Yudha ditugaskan mengobservasi  dinamika  kunjungan  wisatawan,  menganalisa  efektivitas  pemanduan  dan interpretasi, dan memberikan rekomendasi terhadap peningkatan pengelolaan wisata alam di Padar Selatan berdasarkan pandangan mahasiswa selama masa penjagaan berlangsung.

Yudha memulai aktivitas observasi dengan mengamati dinamika kunjungan wisatawan di Resort Padar Selatan. Padar Selatan hanya memiliki satu jalur trekking yang dilalui oleh wisatawan dengan jumlah anak tangga mencapai + 800 tapak mulai dari titik awal hingga mencapai titik puncak. Berdasarkan pengamatan, Yudha mencatat setidaknya jumlah kunjungan wisatawan ke Padar Selatan mencapai + 3.509 dengan jumlah perolehan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp301.015.000 selama 10 hari masa penjagaan kemarin. Dugaan jumlah kunjungan tersebut lebih kecil dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada bulan Juli – Agustus setiap tahunnya yang kebetulan bertepatan dengan pelaksanaan libur sekolah tengah tahun (summer break) yang terjadi baik di dalam maupun luar negeri. Yudha juga mengamati jumlah kapal yang datang berkunjung membawa wisatawan ke Padar Selatan dan berhasil mencatat setidaknya 327 kapal pada masa penjagaan tersebut dengan mayoritas kapal merupakan phinisi dan kapal cepat (speedboat) yang utamanya datang dari Labuan Bajo. Adapun estimasi muatan penumpang yang dibawa ke Padar Selatan oleh kapal-kapal tersebut berkisar antara + 10 - 25 orang.

Setelah observasi dinamika pengunjung dan jumlah kapal, Yudha pun menganalisa efektivitas pemanduan dan interpretasi berdasarkan protokol kunjungan wisata alam Taman Nasional Komodo (https://bit.ly/TNKOMODO) yang dibawakan oleh petugas naturalist guide atau tenaga interpreter masyarakat lokal binaan Koperasi Serba Usaha Taman Nasional Komodo (KSU TNK) di Padar Selatan. Yudha mengamati skema interpretasi yang diterapkan dengan mengacu pada tiga indikator yaitu: tipe interpretasi, sarana interpretasi, dan kualitas interpretasi. Berdasarkan hasil pengamatan, tipe interpretasi yang digunakan oleh naturalist guide adalah pendekatan point duty yaitu mengarahkan alur kunjungan hanya pada jalur trekking yang diperkenankan dan memberikan interpretasi pada beberapa titik pemberhentian sepanjang jalur kunjungan. Sementara terkait sarana interpretasi, naturalist guide menggunakan pendekatan overt observation dimana wisatawan dapat menikmati alam secara  langsung  dan  turut  menyadari  kehadiran  tenaga  naturalist guide yang  mengawasi  aktivitas wisatawan di sepanjang jalur trekking Padar Selatan.

Indikator kualitas interpretasi juga diamati dengan tiga sub indikator yaitu: tingkat pengetahuan,  kemampuan  dan  keterampilan,  dan  sikap  (attitude). Berdasarkan  hasil  pengamatan mahasiswa, naturalist guide belum seluruhnya menguasai materi yang telah disusun oleh Balai Taman Nasional Komodo sehingga perlu dilakukan penyegaran informasi interpretasi berkala oleh KSU TNK. Secara keseluruhan, naturalist guide di Padar Selatan telah memiliki kemampuan dan keterampilan yang cukup baik dalam memandu dan menyampaikan informasi kepada wisatawan. Namun hal tersebut seringkali terkendala karena naturalist guide lebih memprioritaskan perhatian kepada keselamatan pengunjung saat beraktivitas pada jalur trekking yang cenderung sempit dan bertebing. Naturalist guide di Padar Selatan juga cukup ramah dalam melayani wisatawan utamanya saat penyambutan awal sebelum wisatawan menaiki anak tangga pertama menuju Puncak Padar Selatan. Lebih lanjut, petugas naturalist guide juga perlu dilengkapi dengan senter, jas hujan, berbagai peralatan P3K untuk pertolongan darurat serta handy talky untuk memudahkan komunikasi petugas pada setiap titik pemberhentian.

Implementasi pengelolaan wisata alam di Padar Selatan sudah baik menurut hasil observasi mahasiswa selama masa penjagaan. Namun efektivitas pengelolaannya perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Yudha merekomendasikan agar pelayanan pengunjung tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan dimana hasil kajian daya dukung daya tampung wisata perlu diimplementasikan bersamaan dengan penerapan teknologi terkini berupa registrasi online dan layanan e-ticketing. Hal ini akan membantu menanggulangi kendala over capacity kunjungan di seluruh destinasi wisata alam dalam kawasan Taman Nasional Komodo, khususnya Resort Padar Selatan. Selain itu, perlu dibuat penambahan sarana interpretasi berupa papan informasi berisikan interpretasi Padar Selatan dan papan berisikan logo Taman Nasional Komodo serta gelar internasionalnya di sekitar area Padar Selatan yang tidak merusak keaslian ekosistem ataupun mengganggu pemandangan alami lansekapnya.

Resort Padar Selatan merupakan salah satu destinasi wisata alam unggulan di dalam kawasan Taman Nasional Komodo yang kerap dikunjungi oleh wisatawan dari seluruh wilayah belahan dunia. Resort ini memiliki obyek daya tarik wisata alam (ODTWA) berupa pemandangan aerial berlatarkan tiga wilayah perbukitan dan tiga pantai berwarna biru kecerahan. Keindahan panoramanya yang menawan membuat lansekap perbukitan di Padar Selatan dijadikan salah satu gambar pada sisi pecahan uang kertas Rp50.000. Ketinggian topografi Padar Selatan menjulang tinggi mencapai + 156 mdpl dan menjadi habitat yang sesuai untuk berbagai jenis flora dan fauna, diantaranya: biawak komodo (Varanus komodoensis), elang laut perut putih (Haliaeetus leucogaster), rusa timor (Rusa timorensis), asam jawa (Tamarindus indica), bidara (Ziziphus mauritania), dan beberapa jenis ular berbisa lainnya.

Sumber : Balai Taman Nasional Komodo

Penanggungjawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo - Lukita Awang Nistyantara, S.Hut., M.Si. (+6285215959862)

Penulis Berita: Mahasiswa Manajemen Destinasi Pariwisata Politeknik Pariwisata NHI Bandung - Yudha Pamungkas (+6282210465828)

Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.Sc. (+6281310300678)

Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+6281138290000)

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini