Minggu, 20 Agustus 2017
SIARAN PERS
Nomor : SP. 211/HUMAS/PP/HMS.3/08/2017
Merdeka Indonesiaku, Merdeka Orangutanku
Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Minggu, 20 Agustus 2017. Seiring dengan peringatan 72 tahun Indonesia merdeka, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama-sama dengan Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS), juga merayakan Hari Kemerdekaan bagi Orangutan (Orangutan Day of Freedom) di Jakarta (19/08/2017). Dengan didukung PT. Bank Central Asia Tbk, dan bertema “Orangutan Freedom”, acara ini bertujuan untuk penyadartahuan dan penggalangan dana bagi upaya konservasi orangutan dan habitatnya di Kalimantan.
Menteri LHK Siti Nurbaya, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK, Djati Witjaksono Hadi, menyatakan bahwa KLHK berkomitmen penuh dalam menjaga hutan dan seisinya, termasuk habitat satwa orangutan. Siti Nurbaya juga menyambut baik upaya-upaya konservasi yang dilakukan berbagai organisasi, kelompok, maupun individu, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Yayasan BOS.
Siti Nurbaya menegaskan bahwa, upaya pelestarian hutan tidak dapat dilaksanakan secara parsial dan sendiri-sendiri, dan perlu didukung oleh semua pihak termasuk pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, serta pelaku bisnis.
Berdasarkan hasil inventarisasi KLHK bersama Forum Orangutan Indonesia (FORINA) tahun 2016, populasi orangutan di Indonesia saat ini diperkirakan sebanyak 71. 800 individu, meliputi orangutan Sumatera (Pongo abelii) dan orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus). Berbagai upaya konservasi satwa ini terus dilakukan KLHK secara kontinu dan progresif, seperti evakuasi, translokasi, rehabilitasi, sosialisasi kepada publik, pembinaan habitat, hingga kegiatan pemadaman kebakaran pada provinsi-provinsi yang merupakan habitat orangutan.
Sebelumnya di Palangkaraya, Kalimantan Tengah (18/08/2017), Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Wiratno, telah meresmikan baby house baru di Pusat Rehabilitasi Orangutan (BOS) Nyaru Menteng, yang menampung 16 bayi orangutan. Tempat ini merupakan rumah bagi orangutan usia 4 tahun ke bawah, setelah menghabiskan waktunya di Sekolah Hutan.
Dukungan publik terhadap upaya konservasi orangutan ini semakin meningkat, sebagaimana disampaikan CEO Yayasan BOS, Jamartin Sihite,“Setiap hari kami menerima pertanyaan tentang orangutan, baik dari orang asing, maupun dari teman-teman di dalam negeri. Kami melihat bahwa telah muncul minat yang cukup besar dari masyarakat awam mengenai upaya pelestarian orangutan dan habitatnya”.
Jamartin juga berharap agar keberadaan dan kualitas hutan dapat terus terjaga, dan keselamatan orangutan merupakan kunci utama dalam mendukung hal ini.
Didirikan di tahun 1991, Yayasan BOS telah menjadi mitra KLHK (Ditjen KSDAE) sejak tahun 1999 dalam kegiatan konservasi orangutan. Perpanjangan kerjasama terbaru dilakukan pada tanggal 30 Mei 2017, antara Plt. Dirjen KSDAE, Bambang Hendroyono, dan Jamartin Shite, yang berlaku selama lima tahun kedepan.
Di tingkat tapak, Yayasan BOS bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis Ditjen KSDAE, yaitu Balai KSDA Kalimantan Timur, Balai KSDA Kalimantan Tengah, dan Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya. Sekitar 650 orangutan telah dirawat yayasan ini, dan sebanyak 301 orangutan telah dilepasliarkan ke hutan-hutan Kalimantan.
Sejumlah tokoh seni hadir dalam acara ini, seperti Nugie, Melanie Subono, Oppie Andaresta, Slank, Davina Veronica, dan Riyanni Djangkaru. Tidak lupa, mereka juga berpesan kepada masyarakat agat dapat terus mendukung upaya pelestarian hutan dan satwa orangutan.
Sementara itu, perwakilan dari PT. BCA, Inge Setiawati, menyampaikan bahwa PT. Bank Central Asia Tbk., telah mendukung upaya konservasi orangutan yang dilakukan Yayasan BOS sejak tahun 2013, dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) dan pendanaan (*)
Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Djati Witjaksono Hadi – 081375633330
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0