Kembangkan TWA Sorong, Balai Besar KSDA Papua Barat selenggarakan Upacara Adat Moi sebagai Wujud Penghormatan Adat dan Tradisi

Rabu, 09 Oktober 2019

Sorong, 8 Oktober 2019. Dalam rangka pengembangan Taman Wisata Alam (TWA) Sorong menjadi destinasi wisata berkelanjutan, Balai Besar KSDA Papua Barat bekerja sama dengan PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit VII Kasim dan Petrogas (Basin) Limited untuk membangun infrastruktur pendukung penyelenggaraan konservasi in situ tumbuhan dan satwa liar dilindungi di dalam TWA Sorong. Sebagai wujud penghormatan terhadap adat dan tradisi masyarakat Papua Barat khususnya Suku Moi sebagai pemilik hak ulayat di kawasan TWA Sorong, Balai Besar KSDA Papua Barat selenggarakan Upacara Adat Moi.

Upacara adat yang diselenggarakan oleh Balai Besar KSDA Papua Barat bersama-sama dengan PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit VII Kasim, Petrogas (Basin) Limited dan Keluarga Besar Malaseme ini berlangsung khidmat dengan diawali dan diakhiri guyuran hujan. Upacara yang dihadiri tidak kurang dari 85 tamu undangan, dibuka dengan melangsungkan prosesi adat untuk memohon doa restu kelancaran proses pembangunan di TWA Sorong yang dipimpin langsung oleh Kristian Ulim selaku Tokoh Adat Suku Moi.

 

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Balai Besar KSDA Papua Barat dalam sambutannya menekankan pentingnya pelibatan masyarakat dan penghormatan terhadap adat dan tradisi masyarakat setempat dalam penyelenggaraan konservasi. “Era baru pembangunan konservasi saat ini adalah menjadikan manusia dan budaya sebagai subyeknya sehingga dalam pembangunan konservasi ke depan harus banyak melibatkan masyarakat serta harus memberikan penghormatan terhadap budaya masyarakat sekitar kawasan hutan”, tutur R. Basar Manullang selaku Kepala Balai Besar KSDA Papua Barat.

Rencananya setelah pelaksanaan upacara adat, akan dimulai pembangunan secara bertahap di dalam TWA Sorong hingga tahun 2022 berupa pembangunan kandang sanctuary, kandang habituasi, Klinik dan karantina hewan, gudang pakan hewan, jalan trekking untuk pengunjung, pembuatan gapura dan pembuatan gazebo edukasi oleh PT. Pertamina RU VII Kasim. Selain itu, akan dibangun juga secara bertahap hingga tahun 2023 berupa pembangunan arboretum anggrek alami, pembuatan jalan trekking untuk wisatawan, pembangunan rumah herbarium, dan pembangunan rumah anggrek oleh Petrogas Basin Limited.

Hadir dalam acara tersebut Danpasmar 3 Brigjen TNI (Mar) Amir Faisol, S.Sos., MM, Kadispotmar Koarmada III Kolonel Laut (P) Arif Rustaman, Dandenkesyah 04.01 Rem 181/PVT Letkol Ckm Adrianus Ayomi, Kadispotmar Lantamal XIV Letkol Laut (KH) Abdul Halid Sabale, Plh. Kasdim 1802/Sorong Mayor Inf. H. Triyana, S.PdI., M.Pd., General Manager PT. Pertamina (Persero) unit VII Kasim Edy Januari Utama, Environmental Senior Supervisor Petrogas (Basin) Limited Engelbert, Asisten III Kabupaten Sorong Klaas Osok, S.Sos., M.Si., Asisten I Kota Sorong Rahman, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Sorong Julian Kely Kambu, Kepala Karantina Kota Sorong I Wayan Kartanegara, Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Sorong Kholis Kamaludin, Perwakilan Majelis Rakyat Papua Barat, Kepala Distrik Klaurung dan Sorong Timur, Lurah Klablim dan Klasaman, akademisi Institut Pertanian Bogor, Universitas Muhammadiyah Sorong dan Universitas Victory Sorong, mitra NGO dari Fauna and Flora International dan Conservation International Indonesia, Keluarga Besar Malaseme Kalaum, Keluarga Besar Malaseme Klablim, Keluarga Besar Osok Klablim, Keluarga Besar Osok Denlo dan Keluarga Besar Malibela Klawalu serta rekan-rekan media massa.

 

Di akhir acara, dilakukan juga penandatanganan kesepakatan dukungan pembangunan infrastruktur di Kawasan TWA Sorong dalam rangka mendukung destinasi wisata berkelanjutan oleh para pemangku kepentingan. Kegiatan upacara adat ini dimeriahkan juga melalui penampilan tarian adat Suku Moi yang dikreasikan oleh Sanggar Tari Nanibily Kota Sorong. Rangkaian kegiatan upacara adat ditutup dengan santap siang menggunakan menu masakan tradisional yang secara khusus langsung disiapkan oleh masyarakat setempat. Kegiatan berlangsung begitu khidmat dan kental dengan nuansa adat Suku Moi. Semoga kegiatan ini dapat menjadi momentum yang baik dalam membangun kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan konservasi di Provinsi Papua Barat.

Sumber: BBKSDA Papua Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini