Dua Tahun Berjalan, BTNGP dan ASRI Telah Menerima 97 Chainsaw dari Masyarakat

Rabu, 20 Februari 2019

Kayong Utara, 20 Februari 2019. Balai Taman Nasional Gunung Palung (BTNGP) dalam menyelesaikan permasalahan gangguan kawasan bermitra dengan para pihak. Salah satu mitra BTNGP adalah Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI). ASRI bekerja sama dengan Balai TNGP salah satunya melalui program Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dimulai sejak Januari 2017. Dalam program UMKM ini, masyarakat yang menyerahkan chainsaw-nya kepada ASRI akan mendapatkan modal usaha untuk kegiatan bisnis bersama. Bisnis bersama tersebut akan menjadi alternatif mata pencaharian bagi mantan pelaku penebang liar sebagai upaya menanggulangi penebangan liar di kawasan TNGP.

Penyerahan chainsaw tukar putus ke-95 dan 96 dari masyarakat kepada BTNGP dan ASRI dilakukan pada Kamis, (14/2) dan ke-97 pada Selasa, (19/2). Maksud tukar putus adalah chainsaw ditukar dengan uang tiga juta rupiah dan dibelanjakan bersama-sama. Adalah Pak Harsumo (29 tahun), Pak Udin (53 tahun) dan Pak Samsu Rahmani (43 tahun), masyarakat ke-95, 96 dan 97 yang telah menyerahkan chainsaw-nya kepada BTNGP dan ASRI. Harsumo yang berasal dari Dusun Air Pauh Desa Pangkalan Buton menukarkan chainsaw-nya dengan modal usaha dagang keliling meraih sayur dari Ketapang. Kemudian Udin yang berasal dari Dusun Semanjak Desa Benawai Agung menukarkan chainsaw-nya untuk modal usaha pertanian. Sementara itu Samsu yang berasal dari Dusun Nirmala Desa Gunung Sembilan menukarkan chainsaw-nya untuk usaha pertanian.

 

Saat ditanya alasan berhenti, Harsumo mengatakan bahwa dirinya sudah takut menebang (liar) karena kawan-kawan sesama penebang liarnya sudah dipenjara beberapa waktu lalu. Sedangkan Udin merasa dirinya sudah tidak mampu menggunakan chainsaw lagi, sehingga ingin mencari mata pencaharian lain.

Yayasan ASRI yang diwakili oleh Agus, mengatakan bahwa Berdasarkan survey yang dilakukan pada tahun 2017 ada sekitar 150 orang penebang liar, dan pada tahun 2019 ini kami berencana untuk melalukan survey kembali, karna faktanya penjualan chainsaw masih tinggi. Harapan saya semoga lebih banyak lagi penebang liar yang beralih profesi, meskipun pendapatannya tinggi tapi pekerjaan tersebut beresiko tinggi.”

Salah seorang Polisi Kehutanan dari BTNGP berharap masyarakat bisa lebih sejahtera dan berharap kegiatan penebangan liar dapat semakin berkurang. “Semoga masyarakat yang sudah menyerahkan chainsawnya bisa lebih sejahtera dibandingkan sebelumnya. Dan semoga masyarakat yang belum menyerahkan bisa segera mengikuti jejak yang lain, dalam arti kata yang sudah menyerahkan chainsawnya. Tentunya saya juga berharap kegiatan penebangan liar di TNGP bisa sangat berkurang bahkan tidak ada lagi penebangan liar di TNGP.”

 

Sumber : Yusuf Muhammad, Balai Taman Nasional Gunung Palung 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini