Kelahiran Bayi Harimau Sumatera, Angin Segar Bagi Upaya Konservasi Satwa di Indonesia

Kamis, 11 Oktober 2018

Lamongan. Upaya konservasi satwa di eksitu kembali memperoleh hasil yang menggembirakan. Kabar bahagia disampaikan dari salah satu Lembaga Konservasi (LK) Maharani Zoo dan Goa di Lamongan, Jawa Timur yang memiliki izin sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 448/Menhut-II/2008 tentang kelahiran 2 (dua) individu anak harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) di LK tersebut. Kedua anak harimau sumatera lahir pada tanggal 03 Oktober 2018 dini hari dengan jenis kelamin betina dari induk jantan bernama Bhaki dan induk betina bernama Gendis. Pengelola Taman Satwa Maharani Zoo dan Goa memberi nama anak harimau sumatera tersebut  “Okta” dan “Via”.

Kelahiran kali ini merupakan kelahiran ketiga bagi Gendis. Dua kelahiran sebelumnya, bayi harimau sumatera tidak berhasil hidup dikarenakan induknya (Gendis) memakan anaknya sendiri. Pada kelahiran pertama, Gendis memakan anaknya saat usia anaknya 7 hari. Sedangkan pada kelahiran kedua, Gendis memakan anaknya pada saat usia anaknya 6 hari.

Berkaca pada pengalaman sebelumnya dan belajar dari LK lain yang memiliki kasus serupa, akhirnya setelah hari ke-3 pasca melahirkan, Gendis dipisah dengan kedua anaknya dan ditempatkan di ruang Nursery Maharani Zoo dan Goa dengan pengawasan selama 24 jam.

Seperti diketahui, harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) menjadi top predator pengisi keanekaragaman hayati di pulau Sumatera yang perlu diperjuangkan kelestariannya. Harimau sumatera saat ini termasuk dalam kategori genting dan dilindungi oleh Undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Anoa juga digolongkan sebagai satwa terancam punah dalam IUCN Red List of Threatened Animal dan masuk ke dalam Appendix I CITES. Kelahiran anoa ini tentu saja membawa angin segar dan harapan baru bagi konservasi mengingat populasinya di alam yang terus menurun.

Lahirnya anak harimau sumatera di LK Maharani dan Goa menunjukkan bahwa LK di Indonesia telah berhasil melakukan upaya breeding harimau sumatera dan turut mendukung pemerintah dalam upaya konservasi jenis satwa tersebut.

KLHK terus melakukan pembinaan dan koordinasi dengan lembaga konservasi Maharani Zoo dan Goa dalam rangka memastikan kondisi satwa, sarana prasarananya telah sesuai dengan kaidah dan etika kesejahteraan satwa.

Sumber: Direktorat Konservasi Keanekaragaman hayati

 

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini