16 Hari Dibuka, Pengunjung Bontang Mangrove Park Capai 3000 Pengunjung

Senin, 19 Februari 2018

Bontang, 19 Februari 2018. Pemberlakuan Tiket Masuk di Bontang Mangrove Park-Taman Nasional Kutai,  tidak menyurutkan semangat pada pengunjung/wisatawan untuk mendatangi tujuan wisata yang masih baru di Kota Bontang ini. Dalam 16 (enam belas) hari sejak pemberlakuan tiket masuk tanggal 3 Februari 2018, jumlah pengunjung telah mencapai 3.081 orang dengan jumlah PNBP  sebanyak Rp 26.743.500,-. Jumlah ini telah mengakomodir target kinerja Balai TN Kutai sebesar 23% untuk jumlah pengunjung, walaupun baru  dibuka selama 16 hari.  Dalam setahun,  jumlah pengunjung BMP diprediksi dapat mencapai lebih  dari 50.000 orang, apabila kondisi saat ini berlangsung stabil.

Letak Bontang Mangrove Park TN Kutai, sangat strategis. Dikelilingi oleh industri berskala internasional, aksesibilitas yang sangat mudah karena berjarak kurang dari 1 km dari pusat kota Bontang, merupakan poin tersendiri bagi peningkatan pengunjung BMP. Atraksi wisata boardwalk sepanjang 1.3 km menjadi preferensi tersendiri bagi pengunjung yang senang jogging dan lari.  

Tidak hanya berasal dari wilayah Kota Bontang, terdapat juga rombongan pengunjung yang berasal dari Kota Samarinda, Tenggarong dan Sangatta. Selain jogging dan adventure, berbagai kegiatan yang dilakukan pengunjung dalam 2 minggu tersebut antara lain: kegiatan kepramukaan, arisan, rekreas keluarga, kegiatan Keagamaan, dan kegiatan penanaman pohon. Kegiatan penanaman pohon menjadi kegiatan yang paling sering dilakukan oleh peserta yang berkegiatan dalam kelompok.

Indikator keberhasilan pengelolaan pariwisata alam, bukan semata-mata pada jumlah pengunjung, namun terutama pada peningkatan kualitas objek wisata. Khusus untuk Bontang Mangrove Park, keberhasilan pengelolaan diukur dari meningkatnya kuantitas dan kualitas ekosistem di wilayah tersebut. Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas hutan mangrove  di BMP  saat ini, antara lain: bekerjasama dengan RSUD dalam rangka restorasi ekosistem mangrove. Kegiatan restorasi juga dilakukan oleh beberapa lembaga/instansi melalui kegiatan penanaman. Permasalahan yang banyak terjadi pada beberapa lokasi wisata alam adalah pengelolaan sampah, oleh sebab itu untuk tetap menjaga kebersihan BMP, Balai TN Kutai didukung oleh kelurahan  setempat dan masyarakat sekitar melakukan pembersihan lokasi setiap hari Jumat. Kerjasama dengan masyarakat menjadi salah satu prioritas Balai TN Kutai untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap kegiatan konservasi  khususnya melalui pemberdayaan masyarakat.  

Sumber : Yulita Kabangnga - Balai TN Kutai

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini