Antisipasi Perburuan Satwa, Polhut Balai TN Bali Barat Rutin Patroli

Senin, 12 Februari 2018

Ambyarsari, 11 Februari 2018. Patroli pengamanan kawasan rutin dilakukan oleh Polisi Hutan (Polhut) Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Hal tersebut menjadi keharusan jika ingin kawasan hutan aman dari gangguan. Seperti yang dilakukan pada Minggu, 11 Februari 2018, tiga orang personil Resort Ambyarsari (Ketut Widiantara, Ketut Suardana, dan Yoyon Suharyadi) melakukan patroli pengamanan hutan di Blok Hutan Ambyarsari. Patroli dilakukan dengan berjalan kaki menelusuri kawasan hutan yang rawan. Langkah demi langkah dilalui sambil menajamkan indra jikalau terdengar maupun terlihat sesuatu yang mencurigakan.

"Patroli rutin adalah tugas utama kami sebagai Polhut untuk mengamankan kawasan hutan taman nasional" ujar Ketut Widiantara, Polhut yang juga menjabat sebagai Kepala Resort Ambyarsari, SPTN I TNBB.

Blok Hutan Ambyarsari memiliki tipe geografis berupa lereng gunung yang cukup terjal. Jurang dan sungai tentunya menjadi bagian medan pegunungan ini. Pelanggaran yang masih terjadi di kawasan TNBB di antaranya perburuan satwa menggunakan jerat. Walaupun jumlah kasus ini sudah sangat jauh berkurang dibanding beberapa tahun sebelumnya, namun diakui masih saja ada oknum masyarakat yang berburu menggunakan jerat. Satwa yang menjadi target biasanya adalah mamalia seperti kijang atau babi hutan, namun tidak menutup kemungkinan targetnya adalah jenis lain seperti burung maupun ayam hutan. Jenis jerat yang dipasang menyesuaikan target buruan.

Patroli rutin kali ini salah satunya menargetkan pengamanan dari perburuan menggunakan jerat ini. Lokasi-lokasi rawan di kawasan hutan dijelajahi. Hingga selesai patroli, tim memperoleh dua buah jerat terpasang yaitu pada koordinat S.08 14' 08,0" E 114 30' 38,2" dan Koordinat S 08 14' 08,2" E 114 30 37,8". Tindakan yang diambil adalah membersihkan jerat dan membawanya ke kantor Resort Ambyarsari.Tugas Polhut bukan hanya terbatas pada patroli pengamanan kawasan. Penyadartahuan melalui pendekatan persuasif kepada masyarakat adalah hal yang tidak kalah penting. Tanpa kesadaran dari masyarakat, tugas polhut akan semakin berat. Pendekatan persuasif kepada masyarakat menjadi salah satu cara efektif dalam menjaga kawasan konservasi.

Rimbawan tidak pernah mengenal lelah. Itulah yang tertanam dipikiran para personil Polhut TNBB ini. Menjaga kawasan sebagai habitat satwa endemik Jalak Bali ini merupakan tugas dan tanggung jawab mulia sebagai seorang rimbawan sejati.

"Kebanggaan bagi kami bisa turut menjaga kelangsungan hidup satwa liar di TN Bali Barat ini" kata Widiantara. Lalu dia melanjutkan "Semangat dan tanggung jawab sebagai seorang rimbawan merupakan modal utama kami untuk sepenuh hati menjaga kawasan ini".

Sumber : Balai TN Bali Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini