Selasa, 06 Februari 2018
Malang, 6 Februari 2018. Aksi Konservasi Pinang Jawa di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dilakukan serentak pada tanggal 6 Februari 2018 pukul 10.00 WIB dengan melakukan penanaman di 6 lokasi yang tersebar di 4 SPTN yaitu Resort Jabung (SPTN 1), Resort Coban Trisula (SPTN 2), Resort Ranupani, Senduro dan Gucialit (SPTN 3) dan Resort Ranu Darungan (SPTN 4). Penanaman dilakukan Kepala Balai Besar dan semua staf TNBTS serta Masyarakat Pengguna Air (HIPPAM), Kelompok Tani Konservasi, Muspika, Perhutani, Dinas Pariwisata dan Mitra TNBTS (PT. Bromo Permai dan PDAM Kab. Lumajang) sejumlah 150 orang dengan biaya swadaya dan dukungan mitra sebagai bentuk bhakti rimbawan kepada alam.
Untuk rencana konservasi jangka panjang direncanakan dilakukan pembibitan pinang jawa di persemaian Coban Trisula dan Ranu Darungan serta di kelompok-kelompok tani desa penyangga, sertifkasi benih, izin penangkaran serta edukasi budidaya tanaman pinang jawa di lahan masyarakat.
Tahun 2013 pada saat ekspedisi eksplorasi ekologi Ranu Tompe ditemukan buah pinang Jawa yang sudah masak dan dibawa sebagian ke persemaian Resort Ranu Pane untuk di semai. Pada akhir tahun 2016 mencoba lagi menyemai biji pinang Jawa di persemaian Resort PTN Wilayah Ranu Darungan.
Pinang Jawa merupakan salah jenis dari marga Arecaceae dengan sebaran hanya di Jawa. Status konservasi yang telah dinilai oleh World Conservation Monitoring Centre pada tahun 1997 adalah endangered (terancam punah) sehingga pemerintah Indonesia menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999 yang didalamnya menyatakan bahwa pinang Jawa berstatus dilindungi.
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sebagai kawasan konservasi in-situ yang mengemban amanah 3 pilar konservasi (Perlindungan, Pengawetan dan Pemanfaatan) merupakan salah satu bank plasma nutfah yang beranekaragam di Jawa Timur. Dengan luasan dari 50.276,3 ha dan tipe ekosistem yang beragam membuat kawasan ini memiliki keragaman hayati yang tinggi. Termasuk didalamnya tumbuh pinang Jawa, namun populasinya semakin menurun dan cukup sulit ditemukan dalam kawasan. Populasinya dalam kawasan sangat sedikit dan sporadis.
Sumber : Balai Besar TN Bromo Tengger Semeru
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0