Jumat, 03 Februari 2023
Sei Lepan, 3 Februari 2023. Adanya laporan warga yang menginformasikan satu individu Beruang Madu (Helarctos malayanus) terjerat di areal kebun PT Rudimex, di Dusun Pancasila, Kecamatan Sei lepan, Kabupaten Langkat. Tim Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Seksi Konservasi Wilayah II Stabat bersama dengan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser dan mitra kerjasama Yayasan Orangutan Sumatera Lestari – Orangutan Information Center (YOSL-OIC) dan Veswic melakukan penanganan, pada Rabu 1 Februari 2023.
Rescue dilakukan dengan pembiusan beruang tersebut oleh dokter hewan, kemudian satwa diselamatkan dengan memotong jerat yang melilit kakinya dan melalukan observasi makro atas kondisi satwa. Kaki kiri depan yang terkena jerat kawat sling terlihat membengkak, kuku jari terlepas, dan telapak kaki depan mengelupas.
Dari observasi yg dilakukan dokter hewan, satwa diperkirakan berumur 7 tahun, berat badan 50 kg, jenis kelamin jantan dan suhu badan 41,5°c. Karena kondisi makro yang terlihat banyak luka-luka, diperlukan tindak medis lanjutan sehingga satwa dibawa ke Pusat Rehabilitasi Orang Utan dan Primata OIC/SRA di Desa Bukit Mas Besitang.
Pada saat dilakukan dilakukan penyelamatan beruang tersebut, kembali diterima laporan adanya satwa beruang lain yang juga terjerat di areal yang masih milik perkebunan PT Rudimex, berjarak 1 km dari lokasi beruang pertama.
Sekitar pukul 16.00 Wib, satwa kedua berhasil dibius dan segera dilakukan penyelamatan dengan memotong jerat kawat sling yang mengenai kaki depan kanan. Diperkirakan beruang kedua berumur 3 tahun dengan berat badan 30 Kg dan jenis kelamin betina.
Setelah tim medis melakukan observasi makro, dilakukan pengobatan terhadap kaki kanan yang terluka dan berdasarkan pengamatan luar luka tidak terlalu membahayakan, sehingga satwa beruang yang kedua langsung dilepasliarkan ke kawasan Taman Nasional Gunung Leuser.
Perkebunan PT Rudimex, berbatasan langsung dengan hutan Taman Nasional Gunung Leuser sehingga selama ini sering terjadi konflik satwa baik jenis orangutan maupun gajah.
Sumber : Herbert BP. Aritonang, S.Sos., MH., Kepala SKW II Stabat – Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5