Diduga Tertembak, Tim Medis Dokter Hewan BBKSDA Sulsel Lakukan X-Ray

Senin, 11 April 2022

Makassar, 04 April 2022 – Tim medis dokter hewan Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan melakukan pemeriksaan awal terhadap Elang Brontok hasil serahan masyarakat. Pemeriksaan awal kesehatan sangat penting dilakukan untuk menentukan tindakan medis yang akan diberikan terhadap satwa liar.

Pasca penyerahan Elang Brontok dari Bapak Alamsyah Ahmad yang beralamat di Jalan AM. Yahya P.Nai Kabupaten Barru, tim medis dokter hewan Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan melakukan pemeriksaan awal di Kandang Transit Bidang Wilayah II Parepare. Dari hasil pemeriksaan dokter hewan diketahui elang berjenis kelamin betina, mengalami infeksi di daerah kepala yang diduga karena luka tembak, selain itu elang tersebut juga mengalami kerusakan mata disebabkan trauma/terbentur benda tumpul serta kondisi tubuh elang yang terus menurun akibat tidak makan selama berhari hari.

Tim Medis dokter hewan Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan, drh. Andi Achmad Rivaldi menjelaskan, “luka di bagian kepala terlihat infeksi yang ditandai dengan adanya nanah, daerah mulut terlihat banyak bintik putih yang mengarah pada infeksi jamur. Bagian mata sebelah kiri rusak dibungkus dengan selaput keruh yang mengarah ke peradangan”.

Merujuk kepada hasil pemeriksaan awal serta dalam rangka mempertahankan harapan hidup, tim medis dokter hewan melakukan berbagai upaya pengobatan dengan pemberian antibiotik, anti radang dan cekok telur yang dicampur madu. Setelah penanganan medis awal dilakukan, selanjutnya elang di evakuasi menuju kandang Transit Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan di Kota Makassar untuk dilakukan perawatan intensif.

Mempertimbangkan kondisi Elang Brontok yang mengalami inkoordinasi gerak diakibatkan oleh akumulasi nanah yang sampai ke sistem saraf, pada Senin 4 April 2022 tim medis memutuskan untuk melakukan pemeriksaan radiologi (X-Ray) di Klinik Sahabat Satwa Celebes Kota Makassar. X-Ray dilakukan pada bagian kepala dengan hasil tidak ditemukan adanya benda asing (peluru) yang tertinggal dengan kondisi adanya abses di bagian kepala, mata sebelah kanan permanen buta ditandai dengan adanya selaput putih yang terjadi karena adanya peningkatan lapisan kabut. Oleh karenanya, mata burung akan tertutup dengan selaput putih tipis yang membuat burung menjadi susah untuk melihat.

Sampai dengan saat ini, Tim medis dokter hewan Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan terus mengupayakan perawatan intensif untuk mempertahankan harapan hidup si Elang Brontok dengan tetap memperhatikan aspek kesejahteraan hewan. Tindakan lebih lanjut yang dilakukan oleh tim medis dokter hewan adalah dengan pembersihan serta pengobatan luka rutin, pemberian vitamin sebagai tindakan supportive dan pemberian pakan utama maupun tambahan dengan cara disuapi.

drh. Fatmasari menerangkan kondisi terkini Elang Brontok, “per hari ini tanggal 11 April 2022 kondisi Elang sudah menampakkan perkembangan. Ditandai dengan nafsu makan yang semakin membaik, dimana dapat menghabiskan satu setengah ekor ikan per sekali makan. Namun karena inkoordinasi gerak, animal keeper masih harus menyuapi elang setiap kali makan”. Lebih lanjut disampaikan, “kerusakan saraf dibagian kepala masih sama dengan kondisi awal. Berdasarkan pengamatan, elang dikandang sudah mulai aktif bergerak namun tidak dapat terbang karena sayap primer yang sebelumnya dipotong belum tumbuh kembali”, imbuh Fatmasari.

Sumber : Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan

Penanggung Jawab Berita: Eko Yuwono

Call Center BBKSDA Sulsel: 08114600883

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini