BBKSDA Sumut Dampingi Warga Desa Pintu Pohan Dolok Ketika Harimau Sumatera Muncul Lagi

Rabu, 30 Maret 2022

Petugas bersama warga sedang melakukan patroli memantau keberadaan harimau

Pintu Pohan, 29 Maret 2022. Hasil pengecekan petugas Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Seksi Konservasi Wilayah IV Tarutung Bidang KSDA Wilayah II sebanyak 3 (tiga) kali di lokasi konflik di Desa Pintu Pohan Dolok, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba, pada Selasa (15/3), Sabtu (19/3) dan terakhir Senin (28/3), ditemukan adanya jejak kaki harimau sumatera.

Pada Senin 28 Maret 2022, seekor kerbau milik warga, Roben Tambunan, menjadi korban keganasan si raja hutan, ditemukan mati dengan luka bekas gigitan dibagian ekor/buntut,. Peristiwa matinya kerbau milik warga bukanlah yang pertama kali terjadi, sebelumnya juga berturut-turut terjadi, yaitu  pada Senin (7/3) kerbau milik Dapot Simangunsong dan  Rabu (9/3) kerbau milik Biston Simangunsong, juga menjadi korban dan ditemukan mati di tempat yang berbeda.

Ketika informasi konflik harimau sumatera dengan masyarakat diterima, Tim BBKSDA Sumatera Utara langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan upaya penanggulangan konflik. Petugas segera melakukan  pendampingan dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada, termasuk juga memberikan pelatihan penggunaan jenduman atau meriam/petasan dari bambu, yang digunakan untuk mengusir harimau saat memasuki perkampungan warga. Selain itu, warga juga diingatkan untuk tidak mengangon/menggembalakan ternaknya di sekitar hutan, karena itu akan mengundang/memancing kehadiran binatang buas untuk memangsanya.

Melihat tingginya intensitas kemunculan harimau di Desa Pintu Pohan Dolok sehingga meresahkan warga, Balai Besar KSDA Sumatera Utara mempertimbangkan untuk memasang kandang jebak di beberapa titik. Langkah ini dilakukan dalam upaya menyelamatkan satwa harimau dari perburuan dan tindakan anarkis warga yang dapat berdampak buruk terhadap kehidupan harimau.

Tidak cukup sampai disitu, koordinasi dengan berbagai pihak/unsur-unsur terkait juga akan terus ditingkatkan sehingga upaya perlindungan baik terhadap warga maupun upaya penyelamatan satwa dapat dilakukan secara komprehensif dan memperoleh hasil yang terbaik.

Sumber : Seksi Konservasi Wilayah IV Tarutung-Balai Besar KSDA Sumatera Utara

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini