Senin, 28 Februari 2022
Pekanbaru, 28 Februari 2022 - Resort Dumai Balai Besar KSDA Riau tangani didampingi tokoh masyarakat bapak H. Arun dan ketua RT setempat tangani konflik satwa liar buaya dengan manusia, Senin (21/2). Namun saat Tim sampai di lokasi, kondisi buaya muara jantan dengan panjang 3,2 meter yang terikat sudah dalam keadaan mati.
Laporan konflik diterima dari Babinkamtibmas Kelurahan Batu Teritip, tentang adanya buaya yang ditangkap warga. Lokasi konflik sulit dijangkau karena harus menunggu air pasang untuk dapat melakukan evakuasi.
Menurut keterangan pak H.Arun, buaya masuk ke parit pemukiman saat air pasang. Beberapa kali ternak warga dikejar sampai pada hari Minggu (20/2) warga menangkap buaya kemudian diikat dengan maksud nantinya akan dipindahkan ke sungai yang jauh dari aktivitas warga dengan terlebih dulu melapor ke Bhabinkamtibmas setempat. Namun kemungkinan karena terlalu lama diikat dan kepanasan maka buaya tersebut mati. Tim kesulitan menguburkan buaya karena air sedang pasang dan kondisi sudah gelap sehingga kesulitan mencari warga yang masih terjaga untuk dimintai bantuan menguburkan bangkai buaya tersebut. Akhirnya penguburan baru dapat dilakukan esok harinya.
Sosialisasi kepada warga disampaikan Tim, agar selalu berhati-hati dalam melakukan aktifitasnya karena Sungai Senepis merupakan habitat buaya dan meminta warga tidak bertindak anarkis terhadap satwa yang dilindungi tersebut. Tim berharap tidak terjadi kembali peristiwa sebagaimana pertengahan bulan Juli 2021, dimana jatuh korban tidak jauh dari lokasi tersebut. Terlihat di beberapa titik juga telah dilakukan pemasangan banner pemberitahuan bahwa lokasi tersebut rawan Buaya.
Sumber : Balai Besar KSDA Riau
[Teks : DI, Foto : Tim admin BBKSDARIAU |022022]
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0