Jumat, 01 Desember 2023 BKSDA Bengkulu dan Lampung
Bengkulu Utara, 18 November 2023. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu sukses selenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) pengelolaan gajah jinak bagi mahout atau pawang gajah di Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat Desa Suka Baru, Kecamatan Marga Sakti Seblat, Kabupaten Bengkulu Utara. Kegiatan Bimtek merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan sekaligus menyegarkan kembali pengetahuan tentang pengelolaan gajah yang setiap harinya para mahout berinteraksi dengan gajah-gajah jinak yang dibina.
Kegiatan yang diselenggarakan selama tiga hari pada tanggal 17 s.d 19 November 2023, dibuka oleh Kepala Balai BKSDA Bengkulu, Hifzon Zawahiri. Dalam sambutannya ia memberikan ucapan terimakasih dan juga penghargaan yang tinggi kepada para mahout yang selama ini telah berpuluh-puluh tahun merawat gajah di PLG Seblat. Ia berharap para mahout tidak bosan-bosan merawat gajah dengan penuh kasih sayang dan ilmu dan pengalamannya dapat dibagikan kepada para asisten mahout.
“Saya ingin kedepan gajah yang di PLG ini dapat beranak pinak, jadi saya ingin para mahout intens dan memanajemen gajah agar dapat sering dipertemukan dan melakukan aktivitas sehari-hari secara berkelompok. Hal ini membutuhkan keterbukaan, keinginan dari hati masing-masing mahout. Jadi jaga kekompakan, jaga komunikasi yang harmonis antar mahout di PLG Seblat” ucapnya dalam sambutan pembukaan.
Kedepan akan dilakukan program breeding, kesehatan gajah jinak terpantau dengan baik dari sistem yang sudah kita susun di tahun ini. Saya akan lihat data series dari kesehatan gajah untuk dapat dilaporkan secara tertib dan berkelanjutan, imbuhnya sekaligus membuka kegiatan bimtek secara resmi.
Kegiatan bimtek menjadi spesial karena dihadiri pelaku sejarah berdirinya PLG Seblat. Hadir sebagai narasumber utama yaitu Nazarudin. Seorang mahout yang memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun dalam melatih dan membina gajah-gajah di berbagai wilayah di Indonesia termasuk PLG Seblat. Ia juga masih aktif sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di di Balai Taman Nasional Way Kambas (BTNWK) Provinsi Lampung.
Di dalam paparan materi hari pertama, ia mengatakan: “Saya sangat senang memenuhi undangan BKSDA Bengkulu untuk memberikan materi. Tidak bermaksud menggurui teman-teman mahout, namun kehadiran saya disini untuk berbagi pengalaman dalam mengelola gajah. Kita sama-sama belajar, dari teman-teman mahout jika ada masalah kendala silahkan dibicarakan dengan saya, semoga ada solusi. Begitu juga saya ketika ada pengalaman saya berbagi, atau ada masukan untuk saya akan saya terima dengan baik”.
Mahout merupakan tugas mulia, yang tidak dapat diintervensi oleh siapapun. Sebab mahout harus merdeka, sebab mahout bekerja harus memiliki hubungan batin dengan gajah. Hubungan itu tejalin saat kita merawat, menyayangi seperti anak kita sendiri, memberikan hak-haknnya dengan baik. Maka kita akan memberikan perintah dengan mudah akan diikuti oleh gajah, ujarnya dalam penyampaian materi awal tentang tugas mulia mahout.
Ia juga menegaskan bahwa dalam satu hari gajah harus kita latih aktivitas yang rutin dengan tertib. Mulai dari pagi hingga siang hari dilakukan aktivitas memberi makan, angon, melatih memori gajah. Pada sore hari gajah dimandikan, dikumpulkan dalam satu kelompok, kaki dipasang rantai agar aman, diberikan tambahan makan dan minum untuk malam hari. Saat ini secara teori, terdapat 32 pelatihan yang harus diberikan kepada gajah. Jika ada yang lupa harus segera diluruskan agar tidak terjadi masalah dikemudian hari, imbuhnya.
Selain Nazarudin, hadir juga selaku narasumber dari Lembaga Konservasi (LK) Lembah Hijau Provinsi Lampung yaitu Suparman. Ia bekerja sehari-hari sebagai mahout dan telah berengalaman sebagai mahout di salah satu lembaga konservasi di Bali. Ia membantu Nazarudin dalam praktik pengelolaan gajah sehari-hari yang bersumber dari pengalamannya.
Para mahout di PLG Seblat diharapkan dapat merefresh kembali ingatan tentang pelatihan gajah dan pemberian hak-hak gajah agar dapat berkembang biak dikemudian hari.
Kegiatan bimtek yang dilaksanakan merupakan dukungan dari proyek Catalyzing Optinum Management of Natural Heritage for Sustainability of Ecosystem, Resources and Viability of Endangered Wildlife Species (CONSERVE) Tahun 2023. Dimana BKSDA Bengkulu sebagai Project Impementation Unit (PIU) di Provinsi Bengkulu.
Sumber: Balai KSDA Bengkulu & Faridh Almuhayat - RTO Conserve Lanskap Seblat
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0