Mahasiswa Magang Ilmu Kelautan UNSOED Berkesempatan Mengajar Pada Program "Ranger Goes to School"

Sabtu, 20 Mei 2023 Balai TN Komodo

Labuan Bajo, 13 Maret 2023 - Balai Taman Nasional Komodo memberikan kesempatan mengajar kepada mahasiswa magang dan penelitian di Balai Taman Nasional Komodo untuk berpartisipasi pada program pendampingan pendidikan, Ranger Goes to School (RGTS). Program yang telah berlangsung sejak Bulan Januari 2023 ini telah memasuki pertemuan ke-7 dari total 14 kelas pertemuan tatap muka. Siswa-siswi yang memperoleh nilai ujian tinggi atau memiliki keaktifan di kelas selama program RGTS diselenggarakan akan mendapatkan reward berupa kesempatan magang di Balai Taman Nasional Komodo selama enam bulan lamanya.

Minggu ini, mahasiswa Prodi Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman, Zahra Tufaila Pambudi, diminta untuk mengajar materi Keanekaragaman Hayati Bawah Laut di SMKN 1 Labuan Bajo dan SMKN 3 Komodo oleh Koordinator Program RGTS, Muhammad Ikbal Putera Materi keanekaragaman hayati bawah laut mengajarkan siswa-siswa mengenai ragam biodiversitas dan luas wilayah perairan Taman Nasional Komodo, morfologi dan fisiologis biota laut, aktivitas wisata perairan, serta manfaat dan peranan setiap biota laut yang hidup di kawasan Taman Nasional Komodo. Kesempatan mengajar ini diberikan agar mahasiswa memahami ragam peran jagawana yang tidak hanya bertanggungjawab terhadap kelestarian biodiversitas di dalam kawasan konservasi yang dijaganya, namun juga menyelenggarakan pendampingan pendidikan bagi anak-anak muda yang tinggal di sekitar kawasan Taman Nasional Komodo.

Zahra sebagai mahasiswi Ilmu Kelautan merasa bahwa masih banyak masyarakat yang belum peduli terhadap kelestarian ekosistem perairan, termasuk biota laut yang hidup di dalamnya. Padahal sebagian besar wilayah Indonesia merupakan kawasan perairan yang sangat luas dan memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan wilayah lain di dunia. Laut menjadi salah satu sumber kehidupan yang menyediakan berbagai kebutuhan pangan masyarakat pesisir yang perlu dijaga kelestariannya. Zahra mengapresiasi upaya Balai Taman Nasional Komodo melalui program RGTS yang berupaya menjembatani pemahaman masyarakat mengenai kelestarian laut dengan mensosialisasikan informasi tersebut secara langsung ke sekolah-sekolah.

Setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dua sekolah untuk beberapa kelas, Zahra menuturkan bahwa program RGTS merupakan hal baru bagi dirinya dan mungkin juga baru bagi dunia pendidikan yang seharusnya dapat diterapkan di seluruh wilayah Indonesia, terutama dipelosok-pelosok wilayah Indonesia yang mempunyai keterbatasan akses sarana komunikasi. Zahra berpendapat bahwa program RGTS juga harus dilaksanakan oleh jagawana ataupun praktisi lain yang berkiprah di dunia kelautan Indonesia agar kepedulian dan kecintaan masyarakat terhadap lingkungan laut dapat tumbuh sejak dini.

Zahra merasa bahwa program ini membuka wawasan siswa mengenai pengelolaan konservasi yang disampaikan dengan gaya bahasa dan teknik pengajaran yang interaktif. Zahra melihat bahwa siswa-siswi di sekolah tampak antusias mendengarkan materi yang disampaikan dan berharap agar para pelajar berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sebagaimana salah satu harapan dari terselenggaranya program RGTS ini. Zahra berharap program RGTS tidak hanya diselenggarakan oleh Balai Taman Nasional Komodo, namun seluruh instansi dan industri kelautan serta perikanan di Indonesia.


Sumber :  Balai TN Komodo
Penyuting  Berita : Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S. (Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda)
Penulis Berita : Zahra Tufaila Pambud (Mahasiswa Prodi Ilmu Kelautan Univ. Jenderal Soedirman)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini