Nervillia Aragoana, Anggrek Tanah Penutup Tahun di Hutan Tambora

Senin, 20 Desember 2021

Dompu, 20 Desember 2021. Tambora terdiri dari berbagai tipe ekosistem, mulai dari savanna hingga hutan cemara. Pada masing-masing tipe ekosistem tersebut dapat di jumpai berbagai jenis anggrek, baik anggrek yang tumbuh di pohon atau anggrek epifit, ataupun anggrek yang tumbuh di atas permukaan tanah. Anggrek tanah pada umumnya tidak mencolok dan luput dari perhatian, apalagi anggrek liar. Tumbuhan ini sering terlewatkan begitu saja tanpa ada yang memperhatikan, karena bentuknya yang cenderung kecil dan tersamarkan oleh seresah atau tumbuhan bawah di lantai hutan.

Bulan hujan biasanya merupakan waktu berbunganya beberapa jenis anggrek tanah. Umumnya Tambora memasuki musim hujan pada bulan November dan Desember. Saat hujan sudah mulai turun, berbagai jenis anggrek akan mulai menampakkan diri. Beberapa diantaranya adalah anggrek dari Genus Nervillia. Mereka mulai bermunculan dari bali seresah hutan yang berbulan-bulan sebelumnya kering. Jika kemunculan jenis ini terlewat, maka perlu menunggu tahun berikutnya untuk menjumpainya, karena perbungaan yang singkat dan hanya berbunga satu tahun sekali.

Salah satu jenis anggrek yang di jumpai di Hutan Tambora pada penghujung tahun adalah Nervilia aragoana. Anggrek ini dapat di jumpai di hutan dataran rendah hingga hutan pada ketinggian 1100 mdpl. Anggrek ini berupa herba yang dijumpai dalam bentuk koloni yang identik. Tumbuhan vegetatif hanya berupa daun soliter, sedang yang generatif awalnya merupakan bunya yang diikuti oleh tumbuhnya daun pada pangkal batang. Daun berbentuk hati dengan tangkai yang panjang, berwarna hijau terang dengan menonjol dan tepi bergelombang. Bunga terdiri dari 2-6 buah, terbalik merunduk, berbentuk bintang, berwarna hijau pucat dengan labellum kekuningan atau kehijauan.

Keberadaan jenis anggrek di Hutan Tambora dapat dijadikan indikator kondisi lingkungan. Anggrek yang membutuhkan kondisi lingkungan yang spesifik mejadi indikator bahwa tambora menjadi habitat yang baim untuk pelestarian tumbuhan. Kondisi ini tetap harus dipertahankan agar kelesarian berbagai jenis tumbuhan dan satwa liar di tambora dapat terus terjaga.

Sumber : Samsul Maarif - PEH  Balai Taman Nasional Tambora

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini