BBKSDA Papua Berikan Wawasan Konservasi dalam Rapat Kerja III Klasis Tanah Merah

Selasa, 22 Oktober 2019

Jayapura, 22 Okrober 2019 - Balai Besar KSDA Papua menghadiri Rapat Kerja III Klasis Tanah Merah Tahun 2019, yang bertempat di GKI Mispa, Kampung Yongsu Desoyo, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura pada Senin (21/10). Yongsu Desoyo merupakan salah satu kampung di daerah penyangga Kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop, wilayah kerja Resort Tepera Yewena Yosu.

Pihak-pihak yang hadir dalam Rapat Kerja III Klasis Tanah Merah Tahun 2019 adalah delegasi Sinode, KPKC Sinode, panitia Pentakosta II Klasis, dan perwakilan 13 GKI yang tergabung di GKI Klasis Tanah Merah. Masing-masing GKI mengirimkan perwakilan masing-masing lima jemaat. Rapat Kerja tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Klasis GKI Tanah Merah Timur, Bapak Lumintang.

Kehadiran tim Balai Besar KSDA Papua dalam Rapat Kerja tersebut bertujuan memberikan wawasan konservasi bagi para jemaat, khususnya mengenai Kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop. Melalui gereja, BBKSDA Papua mengharapkan aksi-aksi nyata dalam kegiatan konservasi, seperti melindungi tumbuhan dan satwa liar, menjauhkan masyarakat dari aktivitas perambahan dan berkebun di dalam kawasan konservasi, dan secara umum menjaga kelestarian Cagar Alam Pegunungan Cycloop.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan Balai Besar KSDA Papua, Yulius Palita, S. Hut. T., menyampaikan, “Kita selaku warga jemaat yang baik dan taat akan perintah-Nya mesti mampu menjaga dan mencintai kawasan ini, dimulai dari organisasi terkecil, yaitu keluarga kita masing-masing, sampai organisasi yang besar di GKI Klasis Tanah Merah ini. Pendidikan konservasi sumber daya alam, atau pendidikan lingkungan hidup dan kehutanan sangat baik dihadirkan di gereja melalui anak-anak Sekolah Minggu dan kegiatan para pemuda. Salah satu contoh programnya dapat berbentuk Sekolah Alam.” Lebih lanjut Yulius menyampaikan bahwa pengenalan tentang konservasi alam sejak usia dini akan mampu mengubah konsep pemahaman mereka tentang kecintaan terhadap alam.

Menanggapi gagasan tersebut, para peserta Rapat Kerja III GKI Klasis Tanah Merah memberikan apresiasi kepada Balai Besar KSDA Papua. KPKC Sinode menyampaikan pesan mewakili semua jemaat yang hadir, bahwa mereka berkomitmen untuk ikut ambil bagian menjadi pelaku dalam menjaga keutuhan Cagar Alam Pegunungan Cycloop. “Biarlah banjir bandang yang terjadi di bulan Maret 2019 lalu menjadi pengingat untuk kita bersama, bahwasanya alam akan marah dan menangis bila kita tidak mencintai dan menjaga Pegunungan Cycloop sebagai ibu kita,” ungkap KPKC Sinode.

Sementara Kepala Balai Besar KSDA Papua, Edward Sembiring, S. Hut., M. Si., menyampaikan, “Ini merupakan satu langkah yang sangat baik dalam merajut kebersamaan untuk menjaga Cycloop. Dapat dikatakan, inilah contoh sinergi tiga tungku yang kita harapkan dapat saling mendukung dalam tugas-tugas menjaga keutuhan negara dan semua sumber daya alamnya, yaitu agama, adat, dan pemerintah. Kami mewakili pemerintah hadir bersama masyarakat, kemudian para jemaat geraja yang juga bagian dari masyarakat adat turut mendukung kerja pemerintah, menjaga alam dalam praktik kehidupan sehari-hari. Saya rasa ini sangat baik, dan ke depan harus terus ditingkatkan.”

 

Sumber: Balai Besar KSDA Papua

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini