Pers Release
Kehumasan Pemerintah di Era Digital

SIARAN PERS

Nomor : SP.  138     /HUMAS/PP/HMS.3/03/2018

Kehumasan Pemerintah di Era Digital

 

Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kamis, 15 Maret 2018.

Seiring dengan perkembangan global, media massa telah bertransformasi dari konvensional menjadi digital. Televisi, koran dan radio sudah tidak menjadi sumber informasi utama, orang sudah beralih kepada internet yang terbukti lebih update, cepat, dan praktis. 132,7 juta penduduk Indonesia aktif menggunakan internet, dan 106 juta atau 40% diantaranya aktif di sosial media. 

Kehumasan pemerintahpun dituntut untuk berubah. Menyadari hal tersebut, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur dibawah kepemimpinan Nandang Prihadi, menyelenggarakan rangkaian kegiatan "Pelatihan Jurnalistik” yang dilaksanakan selama 2 hari di Sidoarjo, 13-14 Maret 2018, yang diikuti oleh para pejabat eselon 3 dan 4 serta staf.

Pada berbagai kesempatan, dari sisi strategi humas dan kehumasan sering disampaikan bahwa setiap pegawai bisa berperan sebagai humas, apalagi pegawai balai yang berada di lapangan adalah sumber informasi. Untuk itu diharapkan setiap pegawai membuat tulisan yang mengalir seperti membuat dongeng, dengan mengangkat sisi yang berbeda dari umum.

Seiring dengan rencana pertemuan IMF yang memilih tempat di Jawa Timur pada bulan Oktober nanti, strategi humas adalah dengan membanjiri media dengan informasi seputar pariwisata alam, khususnya sekitar Banyuwangi seperti keindahan alam dan keunikan tumbuhan dan satwa di Taman Nasional Baluran dan Taman Nasional Alas Purwo. Di Jawa Timur terdapat beberapa taman nasional dan taman wisata alam yang menjadi destinasi wisata nasional bahkan internasional, seperti Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan Taman Wisata Alam Ijen.

Nandang melihat banyak potensi-potensi yang dimiliki BBKSDA Jatim, seperti pegawai, kawasan konservasi, peredaran satwa liar, role model hingga mitra. Nandang berharap semua itu dapat dipublikasikan dalam bentuk tulisan, buku, penelitian ataupun publikasi kreatif lewat media sosial.

Jika ada isu sensitif yang beredar, menurut nandang perlu ditanggapi. Namun demikian isu-isu yang bersifat negatif bisa diimbangi dengan isu-isu yang bersifat positif. Untuk menangkal isu-isu negatif dapat menggunakan website dan media sosial yang ada, seperti facebook, twitter, instagram, dan youtube.

“Saya wajibkan pegawai BBKSDA Jatim untuk berteman dengan media sosial milik kantor, termasuk whatsapp,” tutup Nandang.

Memang dalam berbagai kesempatan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, sering mangatakan bahwa “Semua pegawai menjadi humas dari Kementerian LHK sekaligus menjadi pasukan media sosial untuk membangun optimisme publik, dan komunikasi dengan masyarakat”.

Penanggung jawab berita:

Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,

Djati Witjaksono Hadi – 081375633330

 

 

 

 

 

Lampiran Pers Release : Kehumasan Pemerintah di Era Digital